TANGERANG, KOMPAS.com - Aktor senior Tio Pakusadewo (53) sudah merasa mantap ingin menjadi seorang aktor sejak usianya masih empat tahun.
Hal itu diungkap Tio ketika menjadi narasumber acara talkshow dalam UPH Film Screening "Dialektik" di Cinemaxx, Maxxbox Lippo Karawaci, Tangerang Kamis (16/3/2017).
"Ketika yang lain pengin jadi dokter dan sebagainya, saya punya cita-cita jadi aktor," katanya.
Ia merasa, film adalah jalan yang harus ditempuhnya. Maka dari itu, Tio mengambil jurusan Sinematografi saat menjalani pendidikan di Institut Kesenian Jakarta (IKJ).
Awalnya, ia lebih dulu terjun ke dunia perfilman dengan mengurusi hal-hal di belakang layar. Dari situ ia jadi tahu, ada pemain figuran yang dibayar Rp 5.000.
Lalu, ia merasa, "Masa film kayak gitu?"
Hal itulah yang mengetuk hati Tio untuk menekuni dunia film dengan lebih serius lagi.
Pada akhirnya, ia pun mulai berkenalan dengan orang-orang di dunia film. Setelah terlibat di belakang layar, barulah wajahnya muncul di depan kamera.
Tak hanya menjadi pemeran utama dalam film-film layar lebar, Tio juga mendapat pengalaman baru dengan menjadi pengisi suara di film Teenage Mutant Ninja Tutle versi bahasa Indonesia. Di film ini, ia berperan sebagai Winters.
Tio menceritakan, dalam prosesnya ia melihat gambar yang sudah ada barulah ia mengisi suara karakter yang ia mainkan.
"Tapi sekarang beda. Aktor dikasih skenario. Kita disuruh ekspresiin dialog. Jadi, bentuk, karakter, suara, finalisasi ada pada aktor. Animator tinggal ngikutin," katanya.
Di sisi lain, selama kariernya di dunia perfilman, ada satu film yang menurutnya cukup menantang. Ia menyebut film Identitas yang dirilis pada 6 Agustus 2009 lalu.
Film arahan Aria Kusumadewa ini mendapatkan sembilan nominasi dalam Festival Film indonesia 2009.
Film itu berhasil memenangi empat kategori. Salah satunya adalah Pemeran Pria Terbaik, yaitu Tio Pakusadewo sendiri.
"Waktu itu saya main dengan mayat. Benda mati. Refleksinya tentu ada di saya sendiri. Menurut saya, itu gak mudah dilakukan," ucapnya.
Untuk mendalami perannya yang berbeda-beda di setiap film yang dimainkannya, Tio mengaku ia selalu melakukan observasi dan banyak berlatih.
"Latihan, latihan, latihan, latihan, dan latihan. Kayak dulu naik sepeda. Kita nekat, meski jatuh" tegasnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.