Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 28/03/2017, 13:33 WIB
Andi Muttya Keteng Pangerang

Penulis

Deputi Bidang Pemberantasan BNN, Irjen Armand Depari, mengungkapkan bahwa Ridho menjalani pemeriksaan kadar narkotika dalam darah dan rambutnya.

[Baca: Hari Ini, Ridho Rhoma Jalani Tes Darah dan Rambut di BNN]

"Rangkaian pemeriksaan darah dan rambut untuk mengetahui tingkat dan lama pemakaian yang bersangkutan apakah sudah kronis atau belum," ujar Armand dalam wawancara di BNN, Senin sore.

Selain pemeriksaan secara laboratoris, selanjutnya Ridho juga akan menjalani tes psikologi oleh tim assessment.

Hasil tes laboratorium Ridho itu baru akan keluar tiga hari lagi, kemudian bisa ditentukan apakah Ridho perlu direhabilitasi atau tidak.

[Baca: Nasib Ridho Rhoma Ditentukan Tiga Hari Lagi]

"Hasilnya kurang lebih tiga hari. Setelah itu akan dilakukan asessment oleh tim asessment terpadu. Kesimpulan tim asesmen ini nanti akan digunakan untuk memutuskan apakah yang bersangkutan perlu dilakukan rehabilitasi atau tidak," ujar Armand.

"Kalau misalnya hasil tim asessment tidak merekomendasikan rehabilitasi, maka kami tidak perlu rehab (Ridho)," tambahnya.

Menyesal dan minta maaf

Manajer Ridho, Tanti, yang datang menengoknya di Polres Jakarta Barat, Senin siang kemarin, menyampaikan permohonan maaf dari Ridho kepada para penggemarnya.

"Dia permintaan maaf pada fansnya. Juga kepada klien-klien yang sudah mau bekerja sama dengan dia. Dia cuma ingin disampaikan maaf," ucap Tanti.

[Baca: Ridho Rhoma Minta Maaf]

Menurut Tanti, meski ia mengakui sejumlah kontrak kerja Ridho terpaksa batal dan tertunda karena kasus penyalahgunaan narkotika yang menjeratnya, tak ada klien mereka yang menuntut ganti rugi.

"(Kontrak dibatalkan?) Pastilah. (Klien) enggak (minta ganti rugi). Mereka sangat memahami, ngertilah. Klien kami baik-baik semuanya," ujar Tanti.

[Baca: Beberapa Kontrak Kerja Ridho Rhoma Batal]

Penyesalan Ridho karena telah terjerumus ke dunia narkoba selama dua tahun belakangan, ternyata membuat kakaknya Vicky Zulfikar merasa bersyukur.

Mengapa? Karena itu berarti Ridho menyadari kesalahannya dan diharapkan ia kapok untuk menyentuh barang haram itu lagi.

"Ya dia menyesal, alhamdulillah. Maksudnya dia menyesal dengan kejadian ini dan tentu khilaf Kami keluarga berharap ini jadi pelajaran. Namanya manusia kan pasti ada khilafnya," kata Vicky usai menjenguk Ridho di sel tahanan Polres Jakarta Barat, Senin (27/3/2017).

"Apa yang terjadi sekarang ini harus ditutup dan menjadi lembaran baru. Langkah ke depannya harus baik, pergaulannya juga," timpal kakak tertua Ridho, Debby Veramasari.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com