Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Harlah NU di Yogyakarta Tonjolkan Budaya

Kompas.com - 11/04/2017, 07:50 WIB
Jodhi Yudono

Penulis

Sumber ANTARA

YOGYAKARTA, KOMPAS.com--Peringatan hari lahir atau harlah Nahdlatul Ulama ke 94 yang digelar pada 12-14 April 2017 di Yogyakarta akan dikemas dengan menonjolkan sejumlah pagelaran seni dan budaya.

Wakil Ketua PP Lembaga Seni Budaya Muslimin (Lesbumi) Nahdlatul Ulama (NU) M Jadul Maula di Yogyakarta, Senin, mengatakan rangkaian peringatan harlah NU di Yogyakarta yang digelar bersamaan dengan peringatan 500 tahun Sunan Kalijaga akan mencoba mengomunikasikan kembali hubungan budaya dan kehidupan bernegara.

"Kalau di Sidoarjo, Jawa Timur kemarin semata-mata dengan istighatsah, di Yogyakarta kami akan mencoba menyajikan dengan balutan seni dan budaya," kata Jadul.

Sejumlah pagelaran seni dan budaya yang akan dipersembahkan oleh Lesbumi NU antara lain pertunjukan wayang kulit, macapat, kirab Tirto Prawirosari, pertunjukan shadow batik, pembacaan puisi, jatilan santri, hingga pertunjukan hadroh x emprak. Deretan acara itu akan digelar di Pondok Pesantren Kaliopak Yogyakarta dan Universitas Nahdlatul Ulama Yogyakarta.

"Kami akan mengikutsertakan puluhan budayawan dan seniman tradisional dan modern di Yogyakarta," kata dia.

Menurut dia, sesuai dengan semangat untuk mempromosikan Islam Nusantara, NU memiliki kewajiban mengangkat kembali nilai-nilai budaya sebagai salah satu faktor pemersatu bangsa.

"Nilai-nilai budaya nusantara ini penting kami tonjolkan kembali untuk menghadirkan ruang-ruang perdamaian dan menghindarkan permusuhan antaranak bangsa," kata dia.

Selain pagelaran seni dan budaya, menurut dia, rangkaian harlah NU di Yogyakarta juga akan diwarnai dengan forum seminar "Mencari Jati Diri Bangsa dalam Ketatanegaraan" yang menghadirkan sejumlah pembicara seperti Mahfud MD, guru besar ilmu pemerintahan UGM Purwo Santoso, serta tausyiah kebangsaan oleh ketua PBNU Said Aqil Siradj.

Sementara itu, Jadul menjelaskan alasan digelar bersamaan dengan peringatan 500 Sunan Kalijaga karena NU dan para wali nusantara memiliki hubungan yang erat. NU, kata dia, merupakan manifestasi modern dari jaringan para ulama pesantren yang merupakan penerus ajaran "Ahlussunnah wal Jama'ah yang dasar-dasarnya diletakkan oleh para wali Nusantara, salah satunya Sunan Kalijaga. "Sunan Kalijaga termasuk figur penting dalam sejarah pembentukan karakter arif umat Islam Nusantara," kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber ANTARA
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com