Bagaimana akhir kisah film yang sangat boros peluru ini? Siapa yang akan selamat di akhir kisah? Silakan saksikan film seru yang sudah tayang di berbagai bioskop di Jakarta ini.
Pengaruh Quentin Tarantino
Seperti sudah disinggung di atas, menyaksikan Free Fire seakan menyaksikan karya film sejenis yang pernah dibuat Quentin Tarantino.
Begitu menyaksikan film ini, Kompas.com langsung mengingat dua film besutan Tarantino yang senada dengan film ini yaitu Reservoir Dogs (1992) dan The Hateful Eight (2015).
Dalam kedua film Tarantino itu beberapa karakter muncul di awal film lalu bertemu di satu tempat yang sama tempat kekacauan berdarah akhirnya terjadi.
Namun, yang menjadi pembeda adalah, dalam Reservoir Dogs atau The Hateful Eight masih ada karakter "putih" yang menjadi tokoh sentral cerita.
Dalam Reservoir Dogs terdapat karakter bernama alias Orange yang akhirnya diketahui bahwa dia adalah polisi yang disusupkan ke dalam kelompok perampok berlian.
Sementara dalam The Hateful Eight terdapat karakter Major Marquis Warren yang diperankan sebagai Samuel L Jackson meski bukan tokoh "putih" tetapi "diarahkan" menjadi toko sentral.
Nah, dalam Free Fire, sang sutradara Ben Wheatley, memberikan bobot nyaris sama bagi seluruh karakter yang muncul dalam film ini.
Tak ada tokoh "putih" dalam kisah ini, karena semua yang terlibat adalah para kriminal dan anggota kelompok ekstrem IRA.
Sang sutradara juga mengajak penonton terus menerka siapa sebenarnya tokoh utama dalam film yang penuh dihiasi desingan peluru itu.
Ringan tapi penuh kejutan
Perbedaan lain dibanding karya-karya Tarantino adalah sedari awal Ben Wheatley agaknya memang merancang film ini sebagai hiburan ringan.
Dialog-dialog di antara para karakter juga mengalir ringan dengan candaan-candaan jalanan yang mudah dicerna penonton dari berbagai latar belakang.
Berbeda dengan film-film Tarantino yang meski sama "brutalnya" seringkali dibumbui dialog-dialog yang cukup berbobot.