Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"The Circle": Ketika Dunia Semakin Terbuka

Kompas.com - 07/05/2017, 15:00 WIB

The Circle memang memberi jaminan kesejahteraan dan kesehatan yang tinggi, termasuk kepada keluarga karyawan, tetapi itu sebenarnya setara dengan ranah privasi yang terenggut, baik oleh pekerjaan maupun untuk kepentingan pengembangan teknologi The Circle.

Sebagai sukarelawan, seluruh kehidupan Mae sudah diketahui sedalam-dalamnya oleh audiens yang mengikuti aktivitasnya, termasuk ketika ia berinteraksi dengan orang lain.

Para pengikutnya pun secara langsung dapat berkirim pesan ke telepon seluler Mae tentang apa yang mereka pikir dan rasakan.

Baca juga: Foto-foto Pribadi Dicuri, Emma Watson Ambil Langkah Hukum

Semuanya terasa menyenangkan dan baik-baik saja hingga suatu hari Mae berusaha menghubungi orangtuanya.

Kamera yang dipasang di berbagai sudut rumah tidak menemukan sosok keduanya, hingga Mae teringat suatu hal, bahwa orangtuanya tengah melakukan hal privasi.

Hal itu sempat tersiar langsung ke seluruh dunia yang membuat orangtua Mae memutuskan menarik diri dan mematikan semua kamera.

Dua sisi
Mae mulai tersadar dengan dua sisi mata uang keterbukaan informasi yang didengung-dengungkan The Circle, perusahaan yang sebenarnya bukan tanpa masalah.

The Circle harus berurusan dengan seorang senator yang merasa privasinya diinjak-injak dengan upaya The Circle membongkar informasi yang dinilai menyembunyikan kejahatan sang senator.

Mae mulai merasakan kontradiksi. Di satu sisi, kebebasan dan keterbukaan informasi memberi akses seluas-luasnya terhadap masyarakat.

Di sisi lain, dalam aspek tertentu, keterbukaan informasi ini terasa merenggut ranah privasi dan menginjak hak asasi untuk memiliki kemerdekaan pribadi.

Puncaknya ketika Mae harus mempresentasikan produk terbaru The Circle yang mampu mencari keberadaan seseorang dengan target waktu kurang dari 20 menit.

Ketika ini diaplikasikan untuk mencari buron kejahatan, akan terasa membantu. Namun, apa yang terjadi jika dipraktikkan untuk mencari orang terdekat yang sebenarnya hanya ingin menyendiri sejenak?

Dalam hal ini untuk mencari Mercer yang sebelumnya sudah dirundung sebagai pembunuh rusa karena karyanya membuat lampu gantung dari tanduk rusa.

Film ini selain menggambarkan potensi yang bisa terjadi di masa depan, juga seperti ingin memberi peringatan tentang batas-batas yang harus mulai dipilih manusia terkait perkembangan teknologi informasi.

Perkembangan itu di satu sisi pada awalnya ditujukan untuk memudahkan dan meningkatkan hidup manusia. Namun, di sisi lain juga memiliki potensi mematikan sisi kemanusiaan manusia.

Hal lain yang perlu diperhatikan adalah selalu ada motivasi uang dan kekuasaan di balik sebuah inovasi produk atau layanan.

Tinggal manusia bijak-bijak memilih, mengikuti teknologi ciptaannya secara membabi buta atau menyaringnya demi mempertahankan sisi kemanusiaan. (SRI REJEKI)

Versi cetak artikel ini terbit di harian Kompas edisi 7 Mei 2017, di halaman 28 dengan judul "Ketika Dunia Semakin Terbuka".

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com