Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rio Dewanto Optimis Pemerintah Tuntaskan Kasus Pembunuhan Munir

Kompas.com - 07/09/2017, 20:43 WIB
Kristian Erdianto

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Aktor Film Filosofi Kopi Rio Dewanto meminta pemerintah menuntaskan kasus pelanggaran HAM, khususnya kasus pembunuhan aktivis HAM Munir Said Thalib yang terjadi pada 7 September 2004 lalu.

Rio menuturkan bahwa Presiden Joko Widodo pernah berjanji untuk menuntaskan kasus pelanggaran HAM.

"Penuntasan kasus itu penting. Saya tahu, saya baca Pak Jokowi janji menuntaskan kasus tersebut tapi belum terjadi sampai detik ini bahkan kasus HAM bertambah terus," ujar Rio saat ditemui saat Aksi Kamisan ke 505 di depan Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Kamis (7/9/2017).

Menurut Rio, pemenuhan keadilan dan HAM merupakan isu penting yang harus diperhatikan oleh pemerintah di negara manapun.

[Baca juga: Rio Dewanto dan Chicco Jericho Ngopi Bareng Munir di Aksi Kamisan]

 

Meski demikian, dirinya optismis Presiden Joko Widodo akan merealisasikan janjinya tersebut. Sebab dia menilai pemerintahan saat ini lebih bersih dan lebih dekat dengan rakyat jika dibandingkan dengan pemerintahan sebelumnya.

"Pastinya pemerintah menepati janjinya untuk menuntaskan kasus HAM bukan hanya Munir tapi ratusan kasus lainnya. Karena Pak Jokowi sudah janji di kampanye. Apalagi presiden kali ini bisa dibilang beda dengan presiden yang lalu-lalu karena sangat dekat dengan masyarakat. Pemerintahannya lebih bersih dibandingkan dulu," kata Rio.

"Kita ingin Indonesia yang adil dan beradab," tambahnya.

Aksi Kamisan ke 505 didedikasikan untuk memperingati kematian Munir yang dibunuh pada 7 September 2004.

Pria yang akrab disapa Cak Munir itu meninggal dunia dalam perjalanan menuju Belanda, negeri yang menjadi tujuannya bersekolah selama beberapa tahun ke depan.

Dia diracun dalam penerbangan Garuda Indonesia GA-974 dari Jakarta menuju Amsterdam, yang sempat transit di Singapura.

Persidangan telah dilakukan untuk mengadili pelaku pembunuhan Munir. Bahkan dalam kasus ini, pengadilan telah menjatuhkan vonis 14 tahun penjara terhadap Pollycarpus Budihari Priyanto, pilot Garuda yang saat itu sedang cuti, sebagai pelaku pembunuhan Munir.

[Baca juga: Rio Dewanto Nikmati Kesibukannya Sebagai Ayah dan Aktor]

 

Sejumlah fakta persidangan juga menyebut adanya dugaan keterlibatan petinggi Badan Intelijen Negara dalam kasus pembunuhan ini.

Namun, pada 13 Desember 2008, mantan Deputi V BIN Mayjen Purn Muchdi Purwoprandjono yang menjadi terdakwa dalam kasus ini divonis bebas dari segala dakwaan.

Istri Munir, Suciwati, dalam orasinya meminta Presiden Joko Widodo menuntaskan Kasus pembunuhan suaminya.

Menurut Suciwati, Presiden Jokowi pernah berjanji akan menuntaskan kasus Munir saat mengundang 22 pakar hukum dan HAM pada 22 September 2016.

Selain itu, dia juga meminta pemerintah mengumumkan hasil Tim Pencari Fakta kasus Munir kepada publik.

"Hari ini, 13 tahun lalu suami saya Munir Said Thalib dibunuh. Semoga Bapak Presiden masih ingat peristiwa pembunuhan yang menimpa suami saya. Dia dibunuh dengan cara curang serta pengecut. Hampir satu tahun saya belum melihat janji yang Bapak Presiden ucapkan terealisasi," ucap Suciwati.

[Baca juga: Aksi Kamisan ke-503, Asa untuk Tumbuh dan Berlipat Ganda...]

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com