JAKARTA, KOMPAS.com--Pertemuan Penyair Nusantara (PPN) X di Banten, 15-17 Desember 2017 selesai dengan mengeluarkan deklarasi tentang perdamaian dunia.
Deklarasi yang dibacakan sejumlah penyair Indonesia dan negara serumpun itu juga mendesak PBB agar mengakui Palestina dan menolak usulan Presiden Amerika Serikat tentang ibukota Israel di Yerussalem.
Pada simposium internasional, Mahroso Doloh dari Selatan Thailand mengharapkan, penyair serumpun agar bersimpati pada nasib warga Pattani, Thailand.
"Puisi diharapkan bisa menciptakan perdamaian dunia, termasuk bagi perdamaian di Pattani," ujar Mahroso.
Event bagi penyair serumpun Melayu ini telah berlangung 10 tahun sejak digagas di Medan. Tahun depan PPN XI akan ditaja di Kudus, Jawa Tengah. Sedangkan 2019, PPN XII akan dilangaungkan di Malaysia.
Penyair asal Kudus, Jumari HS, mengatakan Kudus sudah siap menjadi tuan rumah PPN XI tahun depan. Kesiapan itu, menurutnya, setelah perbincangan dengan Djarum Foundation sudah menemukan kata sepakat.
"Saya berani menerima mandat PPN X, karena sudah deal dengan Djarum Foundation," kata Jumari yang dihubungi melalui telepon, Rabu (20/12) siang.
Dikatakan peyair Indonesia yang juga karyawan PT Djarum, Kudus, ini bahwa daerahnya dipilih menjadi tuan rumah karena Kudus sebagai kota kecil akan mampu memberi pencitraan bagi perkembangan sastra berskala internasional.
"Jadi saya sangat senang terpilihnya Kudus sebagai tuan rumah PPN XI," ucapnya.
Jadi, lanjutnya, pihaknya sudah siap karena di Kudus banyak komunitas sastra yang bisa membantu. Sebagaimana konggres KSI di Kudus berjalan baik.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.