Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tisna Sanjaya Bikin "Sketsa Akhir dan Awal Tahun" Selama 24 Jam

Kompas.com - 01/01/2018, 01:35 WIB
Agie Permadi

Penulis

BANDUNG, KOMPAS.com -- Pagi itu langit begitu cerah, suasana Jalan Asia Afrika ramai seperti biasanya. Keceriaan, kegalauan, kehangatan, dan kebersamaan berbaur dalam satu bingkai wajah masyarakat Kota Bandung.

Namun, ada yang menarik di Jalan Asia Afrika pagi itu, tepatnya di samping Gedung Merdeka. Dua kanvas berukuran 3 meter x 4 meter bertengger di tiang-tiang bendera di sekitar jalan. Kanvas-kanvas tersebut berdiri, masih putih dan bersih.

Seniman Bandung Tisna Sanjaya, yang mengenakan celemek coklat, bersiap meracik warna-warna yang akan digoreskannya pada kanvas-kanvas berukuran besar itu.

Uniknya, Tisna menggunakan bahan-bahan dasar alam berupa rempah-rempah, tanah, lumpur, dan air untuk warna-warna tersebut, berdasarkan hasil riset panjang sejak 1987, tentang bahan-bahan alam dan warna-warna itu.

"Bahan yang dipergunakan yang ada di lingkungan, dari alam. Tanah dan lumpur dari Cigondewah, air Citarum Cikapundung, rempah dikirim dari Yogyakarta dan Pasar Baru, dan makanan yang tersedia semua dari alam kita," katanya.

Bahan-bahan tersebut merupakan representasi siapa kita dan bagaimana kita berinteraksi dan menjaga alam raya ini. Alam kita lestari atau rusak memperlihatkan wajah kita saat ini.

"Sehingga yang muncul wajah potret kita," ucap Tisna sambil beristirahat sejenak melemaskan otot-ototnya, di teduh bayang cahaya matahari di samping Gedung Merdeka, Jalan Asia Afrika, Minggu (31/12/2017).

Dengan tangannya, Tisna kemudian membalurkan campuran bahan alam itu diatas kanvas, sebuah warna hitam pekat menempel acak namun berpola.

Tak sedikit warga yang berlalu lalang menghentikan langkah dan menonton sekaligus mengapresiasi proses pelukisan yang berjudul “Sketsa Akhir dan Awal Tahun” itu.

Tisna menyedot perhatian warga dan apresiasi warga merupakan energi bagi si pelukis untuk mengeksplorasi lukisannya lebih dalam lagi.

Malah, Tisna menyempatkan diri berinteraksi dengan warga yang datang dan itu menjadi bagian dari proses pelukisan.

Hal tersebut terlihat dari sketsa wajah yang diguratkan dengan jari si pelukis. Pada lukisan Tisna, tak hanya satu tetapi banyak wajah warga terpampang.

Sebagai pengingat, Tisna membubuhkan nama mereka pada sketsa wajah itu. Wajah-wajah tersebut dilukiskannya di atas kanvas yang merupakan pengingat waktu masa saat ini.

Tisna sengaja memajang dua kanvas yang bersandingan tersebut sebagai gambaran masa ini dan tahun depan, sesuai dengan tajuk yang diberikan, "Sketsa Akhir dan Awal Tahun".

“Konsepnya ditulis di sini dan ini masa lalu,” katanya sambil menunjuk salah satu kanvas di sebelah kirinya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com