Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Butet Kartaredjasa: Dalam Pertunjukan Seni, Makanan Bukanlah Hal Sepele

Kompas.com - 12/02/2018, 20:50 WIB
Ira Gita Natalia Sembiring,
Bestari Kumala Dewi

Tim Redaksi

DENPASAR, KOMPAS.com - Pemeran teater dan pelawak Butet Kartaredjasa justru menemukan kekuatan seni pertunjukan dari hal-hal kecil, yang kerap diremehkan para seniman.

Hal tersebut diungkapkan Butet saat jumpa pers Workshop Manajemen Produksi Seni Pertunjukan di GEOKS Art Space, Bali, Denpasar, Minggu (11/2/2018).

"Saya ingin meyakinkan kepada para seniman yang kadang congkak itu, menganggap hal remeh dianggap tidak penting, justru saya menemukan hal remeh padahal sesungguhnya dia sangat penting untuk memperkuat satu infrastruktur seni pertunjukan," ungkap Butet.

Butet pun memberi contoh hal kecil yang dimaksud, seperti persoalan makanan. Menurut dia, makanan menjadi bagian penting yang harus disiapkan oleh tim pendukung seni pertunjukan.

"Kalau kreatif okelah kita banyak ilmu banyak guru, yang tidak ada itu, bagaimana tim suporting untuk menghadirkan gagasan itu secara baik, misalnya perkara sederhana, soal makan," ucap putra pelukis senior Indonesia, Bagong Kussudiardjo itu.

[Baca juga : Butet Kartaredjasa: Infrastruktur Seni Pertunjukan Indonesia Bikin Saya Jadi Superman ]

"Ini perlu di-manage sedemikian rupa yang membuat seniman tidak terbebani urusan makan," lanjutnya.

Butet menuturkan, dirinya merasa kesal saat tim pendukung seni pertunjukkan menyediakan makanan dalam kotak kepada para seniman.

"Yang sering terjadi misalnya satu ilustrasi, kalau kita udah seni pertunjukan kan masuk sejumlah kepala, seleranya macam-macam. Yang sering terjadi itu kalau makan gampangnya sebuah organizer kasih makan box. Itu paling saya benci. Menyebalkan," tutur Butet.

"Itu nasi box itu nasinya dingin, enggak ada kuahnya, gimana mau jadi seniman yang brekspresi, kalau urusan perut aja enggak beres," sambung pengagas program Indonesia Kita itu.

"Maka saya wanti-wanti, harus prasmanan meskipun sederhana, ada kuahnya, nasi harus panas, minum opsinya teh, gula, kopi, lengkap tidak perlu mahal, tapi fresh," tambahnya lagi.

[Baca juga : Butet Kartaredjasa: Kampanye Boleh, tetapi Tetap Jenaka ]

Butet bercerita, bahkan pelawak Cak Lontong mau terlibat dalam program Indonesia Kita hanya karena sebuah sambal.

"Bahkan Cak Lontong itu mengatakan 'Ini kalau enggak ada sambalnya lagi, aku enggak mau main Indonesia Kita,' katanya dalam bahasa Jawa. Hanya karena sambal, Cak Lontong loyal. Sepele sekali, sambal itu hal-hal kecil," kata Butet.

Dari pengalamannya, Butet menemukan hal kecil seperti sambal sebagai kekuatan, yang kemudian menjadi sebuah ilmu dalam seni pertunjukan.

"Nah teori sambal itu dosen di perguruan tinggi enggak mengajari itu. Broadway enggak ngalamin sambal sebagai pemicu kreatif itu enggak ada. Saya menemukan sandungan-sandungan itu sebagai ilmu pengetahuan," imbuhnya.

[Baca juga : Butet Kartaredjasa: Sarekat Ngobong Kalori]

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com