Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cameo Project Lawan Hoaks dan Isu SARA lewat Kreativitas

Kompas.com - 15/10/2018, 16:38 WIB
Ati Kamil

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com -- Di dunia maya yang sedang riuh dengan hoaks atau berita palsu dan isu SARA, yang berpotensi menimbulkan perpecahan masyarakat, sekelompok orang muda memproduksi video-video kreatif untuk menyuarakan persatuan.

Mereka adalah Cameo Project. Grup yang terdiri dari enam YouTuber ini menyajikan lagu dan video berjudul Hoax? Cek dulu.

Dibentuk pada 2012, kelompok ini awalnya ingin membuat konten seru-seruan saja.

Namun, kemudian, mereka menjadi resah karena situasi politik dan sosial dewasa ini. Keresahan itu lalu mereka keluarkan ke publik lewat video.

Baca juga: Yosi dkk Serukan Perang terhadap Konten Negatif di Dunia Maya

"Tapi, semakin kami melihat lingkungan kami, terus udah gitu (melihat) dunia yang lebih besar daripada saat itu, yaitu dunia politik dan sosial, kami jadi punya keresahan yang timbul," tutur salah satu personelnya, Martin Anugrah, kepada VOA Indonesia.

"Akhirnya, kami angkat dengan apa yang kami lakukan. Kami bisa bikin konten, kami bikin video, kami angkat ke situ," tutur Martin juga, yang ditemui di kantor Cameo Project, di Bendungan Hilir, Jakarta Pusat.

Baca juga: Yosi Project Pop: Perbedaan Itu Indah

Grup yang berbasis di Jakarta ini terdiri dari orang-orang yang akrab dengan dunia kreatif: Martin Anugrah, Andri Ganda, Reza Nangin, Ibob Tarigan, Steve Pattinama, dan Yosi Mokalu.

Pada 2012, kelompok ini langsung menarik perhatian dengan video pelesetan One Direction untuk mendukung Joko Widodo atau Jokowi pada Pilkada DKI Jakarta.

Kini Cameo Project berkembang jauh lebih luas, memproduksi setidaknya dua konten tiap minggu dengan berbagai tema.

Baca juga: Yosi Project Pop: Sepertinya Mereka Tidak Diwariskan Jiwa Patriotisme

Lewat sketsa, parodi, dan film pendek, grup ini juga mencoba meningkatkan kesadaran para penonton mengenai isu sosial, nasionalisme, dan keberagaman.

"Selama itu kami masih resah, kami akan angkat. Kalau kami sudah enggak resah sama hal-hal itu, ternyata toleransi di Indonesia sudah oke, kita enggak usah angkat lagi, karena sudah bagus gitu," kata Martin.

"Keberagaman, ya semakin kami melihat itu, 'Oh kayaknya perlu diangkat,' supaya orang bisa menghargai keberagaman, supaya bisa embrace diversity, itu kami akan angkat terus," sambungnya.

Baca juga: Repvblik: Omong Kosong, Hati-hati Termakan Hoaks

Cameo Project muncul di tengah hoaks dan isu SARA marak di dunia maya.

Data Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) Juli 2017 menyebut ada 5.070 aduan konten SARA dan 5.142 aduan hoaks. Aduan dua hal tersebut jauh lebih banyak daripada aduan konten pornografi, yang berjumlah 308.

Namun, bagaimana pesan-pesan melawan hoaks dan isu SARA bisa sampai kepada publik? Andri Ganda, personel lain Cameo Project, memiliki tips.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com