Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Primata Jawab Sindiran Empat Tahun Lalu lewat Rekaman "Live"

Kompas.com - 10/11/2018, 13:11 WIB
Tri Susanto Setiawan,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Band instrumental rock Primata tidak mau dianggap remeh soal kemampuan bermusik. Dengan merilis rekaman secara live, mereka ingin menjawab sindiran orang-orang mengenai ketidakcakapan mereka dalam hal kemampuan bermain musik.

Bertepatan dengan Hari Cinta Puspa dan Satwa Nasional pada 5 November 2018 lalu, Primata merilis ulang secara live lagu "Jenggala/Ancala" dan "Khaga", yang merupakan materi dari mini album Avani. Lalu ada singel lama mereka “Kupu-kupu” (2014) dan single terbaru “Tebang!” (2018).

"Pernah ada seseorang yang menyindir kami sekitar empat tahun lalu, setelah kami merilis ‘Kupu-kupu’," kata gitaris Rama Wirawan dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Sabtu (10/11/2018).

"Dia bilang, hasil rekaman yang terdengar terlalu banyak diedit seperti lagu 'Kupu-kupu' ini, kalau dimainkan live pasti jelek. Nah, kami ingin membuktikan bahwa kami bisa memainkan lagu-lagu yang pernah kami rekam dengan sama baiknya bahkan lebih baik," sambung dia.

Baca juga: Tebang!, Komposisi Suram Sarat Makna dari Primata untuk Selamatkan Orangutan

Dalam proses rekaman live ini, Primata yang diawaki juga oleh Adhitomo Kusumo (bas) dan Ria Antika (drum) mengandeng pemusik lain untuk berkolaborasi.

Mereka adalah Reddy Aulia dari band Makmur Sejahtera yang mengisi gitar kedua pada lagu "Kupu-kupu". Sedangkan solois Fithor Faris dan Prima Mouthu dari band Makmur Sejahtera ikut membuat padat aransemen "Tebang!"

"Kami ingin membuktikan bahwa kami memang benar-benar bisa bermain musik," kata Adhitomo Kusumo.

Seluruh audio sesi rekaman live studio Primata direkam oleh Wendi Arintyo di Elephant Studio Jakarta. Sedangkan untuk visualnya digarap Sukaseni Studio yang dikomandoi oleh Jaka Sadewo.

Rencananya dalam waktu dekat audio dari sesi rekaman ini akan dirilis juga sebagai album live melalui platform musik digital seperti Spotify, iTunes, Deezer, dan lain-lain.

Sebagai informasi, Primata terbentuk pada April 2014 di Jakarta sebagai kuartet. Setelah sempat merilis satu single pada 2014, satu album mini pada 2017, dan satu singel lagi pada 2017, Primata mengukuhkan dirinya menjadi trio dengan formasi Adhitomo Kusumo (bas), Rama Wirawan (gitar), dan Ria Antika (drum) sebelum akhirnya merekam dan merilis “Tebang!” pada pertengahan 2018 lalu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com