Pelajar Asal Makassar Juarai Kontes Komik Dunia UNICEF

JAKARTA, KOMPAS.com - Seorang pelajar SMA asal Makassar, Sulawesi Selatan, bernama Rizka Raisa Fatima (17) menjuarai UNICEF Global School Superhero Comic Contest.

Pengumuman pemenang kontes yang diprakarsai The United Nations International Children's Emergency Fund (UNICEF) dan Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) itu disampaikan melalui laman www.unicef.org.

"Mengumumkan pemenang Kontes Komik Superhero Sekolah. Setelah mencari jauh dan luas, kami telah memilih pahlawan super penyelamat sekolah untuk mengalahkan The Silence (Si Pembungkam) dan mengakhiri kekerasan di sekolah. Pemenangnya adalah... Cipta," tulis UNICEF seperti dikutip Kompas.com, Senin (14/1/2019).

"Penciptanya yang luar biasa ... Rizka. Rizka, 17 tahun, seorang siswa sekolah menengah atas dari Sulawesi Selatan, Indonesia, yang suka kopi dan bersepeda," tambahnya.

Baca juga: Maudy Ayunda Berharap Anak Muda Indonesia Jadi Pelajar Mandiri

Rizka yang mengikuti kontes itu pada Oktober 2018, berhasil mengalahkan 3.615 kontestan dari lebih dari 130 negara. Ia mendapatkan 23.000 suara dari pemilih yang mengikuti voting melalui situs web.

Remaja perempuan ini membuat karakter Cipta, seorang anak berusia 15 tahun, yang dapat mengubah apa pun yang digambarnya menjadi hidup untuk menghentikan kekerasan di sekolah.

Cipta juga memberikan buku sketsanya kepada anak-anak mengalami buli, namun takut bersuara. Ia hadir untuk melawan The Silence.

“Saya berencana untuk menciptakan Cipta dengan konsep melawan keheningan dengan keheningan," kata Rizka dalam situs web unicef.org.

Setelah ini, Rizka akan bekerja dengan tim profesional untuk menyelesaikan kisah dan ilustrasi tentang Cipta. Ia juga bakal mendapakan bimbingan dari komikus asal Brasil, Gabriel Picolo.

Buku komik karya Rizka itu akan dirilis pada Juli 2019. Tepatnya, dipamerkan dalam Forum Politik Tingkat Tinggi tentang Pembangunan Berkelanjutan di Markas Besar PBB di New York.

Komik Si Superhero Sekolah, Cipta, nantinya didistribusikan ke lebih dari 100.000 sekolah di seluruh dunia.