Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Duo Musisi God Bless Gandeng Kemal Palevi untuk Sebuah Proyek Kolaborasi

Kompas.com - 19/04/2019, 13:29 WIB
Irfan Maullana

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Perkembangan industri musik Tanah Air semakin pesat pada saat ini. Jadi tak heran apabila beragam genre baru memberi warna dan perpaduan unik pada musik yang beredar.

Berangkat dari hal tersebut, dua ujung tombak grup cadas God Bless berencana membuat kolaborasi yang berani. Gitaris Ian Antono dan vokalis Ahmad Albar yang terbiasa dengan musik keras menggandeng rapper sekaligus YouTuber Kemal Palevi.

Kedua musisi gaek ini sangat bersemangat mempersiapkan lagu lawas mereka yang masih dirahasiakan judulnya untuk menjadi sesuatu yang lain dan dikemas secara kekinian.

"Kami sebetulnya sudah membuat lagu yang sudah pernah hits di tahun 70-an. Lagu itu disukai orang banyak, cuma kita pingin bikin sesuatu yang cocok dinyanyikan untuk saat ini. Tentunya disesuaikan dengan perkembangan zaman juga," kata Ian Antono dalam siaran pers yang dikirim label rekaman Aquarius Musikindo, Jumat (19/4/2019).

Lagu yang pernah hits dan pernah dirilis di tahun 1979 ini memang memiliki komposisi musik yang berbeda dari yang pernah mereka mainkan di God Bless.

Masih dibungkus ruh power rock, lagu yang judulnya masih dirahasiakan ini juga perlu sentuhan musik modern sehingga dapat dinikmati oleh generasi muda saat ini.

Baca juga: Suka Duka God Bless Setelah 45 Tahun Berkarya

Ian Antono sebagai aranjer pun menuturkan pilihannya terhadap Kemal Palevi, selain Kemal dikenal berbakat, dia juga sudah memiliki penggemar tersendiri. Ian menganggap bahwa kolaborasi ini perlu sentuhan musisi milenial seperti Kemal.

"Dalam sajian musik rock tidak sedikit juga yang kolaborasi dengan genre lain. Tapi saya rasa jarang ada kolaborasi rock dengan rap. Kemal menurut saya sudah cocok mewakili rapper milenial yang ada saat ini," kata Ian Antono.

Kolaborasi yang tidak biasa ini merupakan sebuah kehormatan bagi seorang Kemal Palevi. Kolaborasi ini bagi Kemal juga menjadi sebuah pembelajaran bagi perkembangan karirnya di dunia musik.

"Yang jelas bergabung dengan musisi yang kita kenal legend ini mengangkat derajat saya yang muda-muda. Anak-anak muda kolaborasi dengan milenial sudah banyak, cuma kalau sama beliau-beliau ini merupakan sebuah kehormatan. Jauh lebih baik jika kita ingat dan menghormati musisi yang hadir terlebih dahulu di industri musik," ucap Kemal Palevi.

Baca juga: Kemal Palevi: Jadi Kreatif Itu Enggak Segampang Nembak Cewek

Perubahan selera musik saat ini jika dibandingkan dengan era lagu ini dirilis pastinya juga telah berbeda. Begitupun dengan cara milenial dalam menikmati musik.

Sehingga dalam memunculkan sebuah lagu yang pernah membawa kedua legenda ini tidaklah mudah. Selain tidak merubah bagian asli dari lagu ini, kolaborasi ini juga merubah beberapa aransemen dari lagu yang akan mereka bawakan nanti.

"Kesulitan waktu mengaransemen lagu ini ada beberapa slot yang berisikan bar-bar tertentu yang digabungkan dan harus enak di dengar. Jadi sebetulnya lagu itu tidak jauh berubah dengan cord yang baru dan perlu pemikiran dari generasi saat ini," ujar Ian Antono.

Hasil dari kolaborasi ini masih dirahasiakan judulnya, namun lagu ini dipilih karena banyaknya permintaan untuk dibawakan oleh Ahmad Albar dalam setiap tampil baik di Tanah Air maupun di negara tetangga.

Menurut penyanyi yang akrab dengan panggilan Iyek ini, aransemennya sedikit berubah dengan didominasi akustik dan nuansa Timur Tengah.

Baca juga: Menikmati Penampilan God Bless Di Liztomania 2018

"Lagu ini terkenal di Malaysia dan sering dibawakan oleh beberapa penyanyi di sana. Kita juga tidak merubah banyak aransemennya, kali ini warna akustiknya banyak, cuma tidak boleh dinyanyikan kalau kita perform dengan God Bless," ujar Ahmad Albar memberikan sedikit gambaran mengenai hasil kolaborasi mereka.

"Pokoknya suara gitar dari Ian agak ke Timur Tengah, tapi kiblatnya bukan India. Yang jelas lagu ini dibuat berbeda dari yang sudah ada," sambung Ahmad Albar.

Tentunya tidak mudah menggabungkan sebuah genre berbeda, apalagi lagu yang dihasilkan pernah menduduki tangga lagu di zaman itu. Kemal pun merasa bersyukur bisa dipilih dan mewakili generasi saat ini. 

"Kolaborasi bukan hanya sekedar merubah do re mi fa sol saja yang sudah diperebutkan oleh beberapa genre. Sebagai anak muda kita juga harus melihat kebelakang dan melihat perkembangan era musik zaman dulu. Kalau mau keren, kita harus bongkar karya zaman dulu dan buat sesuatu yang baru," tuntas Kemal.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com