Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dewa Budjana Berharap Banyak Musisi Jazz Muncul dari Sarasehan Musik

Kompas.com - 05/05/2019, 13:47 WIB
Irfan Maullana

Editor

BEKASI, KOMPAS.com - Dalam rangka memperingati Hari Jazz Internasional yang jatuh pada 30 April 2019, Eight Bars menggelar sarasehan musik jazz dengan melibatkan puluhan musisi dan penyanyi.

Belasan band manggung di hari bersejarah tersebut, di hadapan para penikmat musik yang menjejali bagian muka dari dua panggung yang dihadirkan di Eight Bars.

Rumah Jazz Kemayoran, SAGATA, Hiperjoy, HIVA, Sabang 58, Nada Biru, Rio Moreno, 8Bars Band (Ilyas Dkk), Glen Daunas, serta Dewa Budjana Mahandini Band, manggung di atas Stage 1 milik Eight Bars. Sementara di Stage 2, hadir Humble Maker, Pandu Roro, dan Mat Blues.

Eight Bars, yang terletak di Grand Galaxy Park, Bekasi ini, merupakan kafe serta "rumah" dari musik dan soul food, ikut merayakan hari jazz internasional dengan kegiatan sarasehan musik jazz bersama para sahabat musikus jazz di Bekasi dan sekitarnya.

Dewa Budjana, yang manggung bersama Dewa Bujana Mahandini, mengaku cukup terkejut dengan gebrakan sarasehan musik jazz ini.

Baca juga: Jazz Mben Senen di Yogyakarta, Orkes Keroncong Sarasvati di Solo

"Memang sudah menjadi kebiasaan bahwa jika ada event jazz pasti (digelar) di Jakarta. Tapi selain Jakarta juga sudah bermunculan event-event jazz di Tangerang atau Depok. Di Bekasi pun, Eight Bars sudah memeloporinya, sehingga diharapkan ke depannya akan banyak musisi jazz yang muncul karena wadah dari sarasehan musik jazz ini," jelas gitaris bernama lengkap I Dewa Gede Budjana ini.

"Saya berharap, sarasehan musik jazz ini menjadi satu rutinitas di kemudian hari," Budjana, menambahkan.

Hari Jazz Internasional atau International Jazz Day diperingati setiap 30 April, pasca-penetapan resmi pada 2011 oleh Organisasi Pendidikan, Keilmuan, dan Kebudayaan Perserikatan Bangsa-Bangsa atau Organisasi Pendidikan, Ilmu Pengetahuan, dan Kebudayaan Perserikatan Bangsa-Bangsa atau UNESCO.

Hari Jazz Internasional dinilai telah menjadi sarana pendidikan, memajukan perdamaian, kesatuan, dialog, dan kerja sama di antara masyarakat luas.

Sementara, musisi band Sabang 58 RB Agus Wijayanto mengapresiasi band-band yang manggung di sarasehan musik jazz ini. Menurut dia, kehadiran mereka mampu mematahkan stigma bahwa jazz hanya menyasar segmen pasar menengah ke atas alias mewah.

Baca juga: Penyanyi Jazz Amelia Ong Bawa Mentari ke Bentara Budaya Yogyakarta

"Masih banyak orang yang berpikir bahwa jazz adalah musik eksklusif, hanya ada di Jakarta, dan hadir di tempat-tempat yang mewah. Eight Bars ini mencoba memediasi bahwa jazz bukan seperti itu," jelasnya.

"Konsep familiar, homey, serta beragam pilihan makanan dengan harga yang terjangkau, para tamu bisa menikmati musik jazz dengan nyaman. Bahkan, mereka bisa ikut jam session bareng di sini," kata Agus menambahkan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com