SURABAYA, KOMPAS.com - Pengorbanan waktu dilakukan oleh sutradara Hanung Bramantyo saat menggarap film Bumi Manusia yang diadaptasi dari novel berjudul sama karya penulis Pramoedya Ananta Toer.
Demi fokus menggarap film tersebut, Hanung rela selama satu tahun tidak menggambil proyek film lain berikut kegiatan yang menguras waktu lainnya.
"Secara waktu, kalau saya pribadi, saya mungkin bisa mengosongkan waktu. Setahun sudahlah untuk bumi manusia, oke. Ibaratnya enggak ngomongin soal duitlah," kata Hanung di Hotel Majapahit, Surabaya, Jawa Timur, baru-baru ini.
"Saya hidup dari istri sajalah, istri saya yang endorse sajalah. Ya kan? Saya rela seperti itu. Enggak ada film lain. Saya fokus," kata Hanung.
Meski melakukan hal tersebut, Hanung tidak serta merta meminta pemain dan kru filmnya mengikuti pilihannya.
Hanung tetap memberikan kebebasan kepada mereka untuk mengambil pekerjaan berbarengan dengan produksi Bumi Manusia.
"Ada banyak yang juga mereka adalah public figure, entah itu ada syuting iklan dan lain-lain," kata dia.
"Yang terjadi adalah, ya kita harus berbagi. Berbagi dengan film lain, dengan iklan, dan lain-lain. Itu kan harus kami hadapi. Sementara kalau menawar 'Ini mundur ya, bisa enggak?', 'Oh enggak bisa karena sudah terlibat produksi yang lain'. Gitu-gitulah pokoknya. Itu adalah tantangan terbesar sebetulnya," tambah Hanung.
Baca juga: Untuk Bumi Manusia, Ine Febriyanti Tampar Giorgino Abraham hingga 30 Kali
Film Bumi Manusia mengisahkan tentang Minke (Iqbaal Ramadhan, anak pribumi yang diperbolehkan bersekolah di HBS, sekolah khusus untuk orang-orang Eropa, terutama Belanda.
Sementara itu, orang-orang Indonesia yang boleh bersekolah di HBS hanyalah mereka yang berasal dari kalangan ningrat atau pejabat.
Tulis komentar dengan menyertakan tagar #JernihBerkomentar dan #MelihatHarapan di kolom komentar artikel Kompas.com. Menangkan E-Voucher senilai Jutaan Rupiah dan 1 unit Smartphone.
Syarat & Ketentuan