Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 07/02/2021, 08:05 WIB
Rintan Puspita Sari,
Dian Maharani

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com- Tiga mantan personel grup band Slank formasi 13 yang tergabung dalam grup band BIP, Pay, Indra Q dan Bongky memiliki proyek musik baru yang disebut General Maya.

Akan seperti apa General Maya bentukan mereka nantinya, berikut rangkumannya.

Alasan menyiapkan proyek baru

Proyek ini dibentuk karena mereka berencana menggelar konser untuk membawakan lagu-lagu dari album pertama hingga kelima Slank formasi 13.

Baca juga: BIP Siapkan Proyek Musik Bernama General Maya

Pay merasa tertantang untuk kembali membangun roh dan semangat dari band sebelumnya, Slank formasi 13.

"Jadi karena sedikit tertantang lagi membangun spirit-spirit zaman band lawas gue. Akhirnya gue ingat lagi gue mainnya gimana ya bisa begitu," ujar Pay Burman.

Persiapan Pay

Untuk itu Pay berusaha mengingat kembali bagaimana dulu dia memetik gitarnya untuk bekerja dalam proyek tersebut.

"Pelan-pelan akhirnya ketemu, dulu gimana awalnya begitu sudah sempat gue buangin, sudah malas lihatnya 'emang kenapa sih main gitar harus kayak gitu'," tutur Pay.

Baca juga: Bentuk General Maya, Pay Burman Ingin Bangkitkan Rasa Liar seperti Slank Formasi 13

Terasa liar seperti Slank formasi 13

Ini diungkapkan oleh Pay Burman yang menyebut proyek General Maya nantinya akan terasa 'liar' seperti karya Slank formasi 13.

Namun liar yang dimaksudnya mungkin tidak lagi seperti dulu, karena pengaruh jam terbang, pengalaman dan pendewasaan.

"Jadi mungkin liar yang bertanggung jawab ya. Liar yang terakurasi, liar yang terukur," kata Pay.

Baca juga: Berawal dari Obrolan, Pay BIP Bikin Nyanyian Rumah Indonesia

Tak hanya jargon

Pay mengungkap alasan BIP selalu membuat kejutan di belantika musik Indonesia dengan karya yang berani, kritis, dan terkesan memberontak.

"Kayak bercanda gue sama semuanya, tapi sebeneanya ada yang dalam di level ini kita pahami. Sesuatu enggak jargon saja, ternyata ada fundamental yang hakikinya," ujar Pay.

Setiap jargon yang lahir dari karya mereka merupakan buah pemikiran atas pemhamaan terhadap suatu paradoks yang telah digali sebelumnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com