JAKARTA, KOMPAS.com - Film-film fiksi tak hanya menampilkan sosok hero dan villain.
Pahlawan dan penjahat juga terus berkembang dan melahirkan istilah-istilah baru.
Jenis yang sedang banyak ditemui adalah antihero dan antivillain.
Keduanya ternyata memiliki perbedaan dari segi karakteristik hingga perkembangan sifatnya.
Hero atau superhero memiliki sifat pahlawan yang menegakkan kebenaran di dalam sebuah cerita fiksi.
Antihero juga sebenarnya sama, bergerak untuk menegakkan kebenaran namun dengan caranya sendiri.
Perbedaan paling mencolok dari hero dan antihero adalah cara mereka dalam menegakkan kebenaran.
Para superhero biasanya tak akan membunuh lawannya karena itu bertentangan dengan moralitasnya.
Sementara antihero tak segan untuk membunuh musuhnya demi mencapai tujuannya.
Hal itu tergambarkan dengan jelas dari sosok antihero seperti Deadpool atau Black Adam.
Villain dikenal sebagai penjahat dalam sebuah cerita yang membuat kekacauan dan memantik respons dari superhero.
Sementara antivillain lebih diartikan sebagai seorang karakter yang berada di jalur villain namun bergerak mengarah hero.
Antivillain biasanya memiliki motivasi tersendiri yang baik meski perbuatannya kadang dinilai jahat oleh orang lain.
Antivillain juga sering kali tampil menjadi musuh di tokoh utama karena tujuannya dianggap melenceng dari kebenaran.
Contoh dari sosok antivillain yang bisa dilihat adalah Thanos dalam Marvel Cinematic Universe (MCU).
Thanos merupakan sosok penjahat yang memiliki niat atau tujuan utama yang baik.
Ia mengumpulkan Infinity Stone atau Batu Keabadian demi mengembalikan keseimbangan dunia.
Namun tujuannya ini terpaksa harus dihalangi pasukan Avengers karena mengorbankan setengah populasi dunia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.