JAKARTA, KOMPAS.com - Sebelum teknologi sinema berkembang pesat di akhir era 1880an, film animasi hanya berupa stop-motion.
Objek secara fisik dimanipulasi sedikit demi sedikit di antara bingkai yang difoto secara satu per satu.
Stop-motion pertama kali digunakan dalam film bioskop pada tahun 1898 lewat The Humpty Dumpty Circus.
Seiring berkembangnya teknologi, animasi stop-motion mulai secara perlahan ditinggalkan oleh para filmmaker.
Meski demikian ada sejumlah film animasi stop-motion yang memiliki kualitas sangat baik dan memukau penonton.
The Wolf House merupakan film stop-motion horor dari Chili yang sangat memukau.
Audiens dipastikan akan terpukau melihat bagaimana cara gambar bekerja di film tersebut.
Film ini ternyata membutuhkan waktu pengerjaan selama lima tahun.
Charlie Kaufman memulai kariernya sebagai seorang penulis naskah dari film-film seperti Being John Malkovich, Adaptation, dan Eternal Sunshine of the Spotless Mind.
Pada 2015, Kaufman tiba-tiba membuat sebuah film stop-motion berjudul Anomalisa.
Anomalisa menjadi film dengan rating dewasa pertama yang masuk dalam kategori Best Animated Film di Academy Awards atau Oscars.
Mary and Max adalah film drama komedi stop-motion dewasa yang cukup menyedihkan.
Film ini bercerita tentang seorang gadis Australia pemalu yang menjadi sahabat pena bagi seorang pria Amerika autis.
Persahabatan Mary dan Max dalam film ini sangat menyentuh ketika mereka mulai bercerita tentang kesengsaraan hidup masing-masing.
Wes Anderson dikenal sebagai seorang sutradara elit yang kerap bereksperimen dalam karya-karyanya.