"Buat beli baju iya, clubbing, tapi enggak buat narkoba," kata RA dalam wawancara di Mapolres Metro Jakarta Selatan, Senin (11/5/2015).
Awalnya RA memiliki pekerjaan tetap sebagai make up artist. Profesi itu dijalaninya sejak 1999 hingga 2012 lalu. Menurut dia, pengasilan dari merias wajah artis sangat jauh di bawah uang yang ia peroleh dari menjajakan artis dan model.
"Untuk sekali make up bisa dapat Rp 1 juta-Rp 5 juta. Kalau ini (menjajakan artis dan model) bisa Rp 10 juta, Rp 20 juta, Rp 30 juta. Setiap transaksi dapet jatah 20 persen. Tidak tentu juga, kalau memang tidak ada order ya tidak ada duit," ungkap RA.
Selain untuk menikmati gemerlap dunia malam Jakarta, uang dari bisnis prostitusi tersebut digunakannya untuk keperluan sehari-hari. Kadang hanya untuk membeli makanan, jika sedang tak ada pelanggan.
"Kalau soal harta, itu sebulan ada yang enggak ada klien, ya kalau ada buat kehidupan sehari-hari. Buat makan," terangnya.
RA ditangkap oleh Polres Metro Jakarta Selatan pada Jumat 8 Mei 2015. AA, seorang artis yang dijajakan RA, juga sempat digelandang polisi untuk dimintai keterangan sebagai saksi. RA saat ini telah ditetapkan sebagai tersangka dan dijerat hukuman satu tahun empat bulan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.