Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dua Guru Darunnajah Siapkan Oleh-oleh dari Inggris

Kompas.com - 28/04/2008, 06:16 WIB

LONDON, MINGGU - Dua orang guru dari Sekolah Darunnajah, Drs H Musthofa Hadi Chirzin, SAg dan Siti Kholilah Yasin, SAg berada di Inggris selama dua minggu guna mengikuti program kemitraan dengan sekolah The Holy Family Catholic School (HFCS) Keighley, United Kingdom (UK).
    
Program kemitraan antara Darunnajah dan HFCS Keighley UK itu berawal dari kehadiran Perdana Menteri Inggis saat itu, Tony Blair ke Darunnajah pada April 2006 yang berlanjut dengan program kerjasama kedua lembaga pendidikan.
    
"Banyak yang kami dapatkan selama mengikuti program school links, yang nantinya bisa kami terapkan di sekolah kami," ujar Musthofa Hadi Chirzin kepada koresponden Antara di London, Minggu.
    
Menurut Musthofa, selama menjalani program kemitraan banyak pengalaman yang diperoleh, terutama saling pengertian antara guru dan murid serta pengenalan langsung mengenai program pengajaran di kelas.
    
Di hadapan murid-murid HFCS Keighley, Musthofa juga sempat mengajarkan pelajaran Bahasa Indonesia, Geografi dan pengenalan mengenai Indonesia. Ternyata banyak murid yang mengaetahui Indonesia, bahkan menyatakan bahasa Indonesia tidak sulit untuk dipelajari. 
    
Musthofa juga mengakui adanya beberapa metode yang kemungkinan bisa diterapkan di Indonesia, meskipun sistem pengajaran kedua sekolah itu berbeda. "Ada beberapa yang bisa diadaptasi seperti pelajaran interaktif antara murid dan guru," ujarnya. Di antaranya, diskusi dan kajian mengenai kehidupan sehari-hari yang dihadapi para murid seperti terjadinya banjir dan cara penanggulangannya.

Selain itu, lanjut Mushofa, masalah-masalah yang berkaitan dengan ketertiban, displin dan dedikasi guru yang cukup tinggi di HFCS serta penghargaan guru terhadap murid murid yang berprestasi juga bisa diterapkan di Indonesia. 
    
Sementara itu Siti Kholilah Yasin mengatakan bahwa murid-murid HFCS sangat antusias atas kehadiran mereka berdua. Demikian pula dengan para guru. Sayangnya program kemitraan itu hanya berlangsung selama dua minggu.
    
"Saya senang bisa mengikuti program kemitraan ini apalagi guru guru sangat ramah begitupun dengan murid murid yang beberapa di antaranya menjalin hubungan dengan murid di Darunnajah," katanya. 
    
Pertukaran guru dalam program school links antara Darunnajah dan HFCS merupakan kali ketiga. Sebelumnya, pada  akhir 2006, Pimpinan Pesantren, Sofwan Manaf, beserta Rizma Ilfi dan Muhbbin,  sudah melakukan penjajakan.
    
Pada pertengahan tahun 2007, Darunnajah mengirim dua guru, Kadhafi Hamdie dan  Rizma Ilfi, sementara dari pihak HFCS mengirimkan dua gurunya Chris Bohils dan Francis Linc pada September 2006 dan Nick Eyes dan Emma McConaghy pada November tahun lalu.

Program kemitraan seperti itu juga dirintis oleh lembaga lain. Di antaranya kerja sama yang dirintis oleh British Council di Jakarta yang berkerja sama dengan Departemen Pendidikan Nasional dan Yayasan Sampoerna untuk Indonesia. (WIP)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com