Dalam manajemen artis yang dikelola pentolan Dewa, Ahmad Dhani Prasetyo, Ikmal bekerja sebagai artis dan musisi, sedangkan Fadayan adalah fotografer.
"Kabar pemukulan itu sama sekali enggak benar. Gue enggak pernah memukul orang," kata Ikmal terbata-bata saat ditemui sejumlah wartawan seusai meramaikan acara ulang tahun ke-3 RCM di Studio Dhani Dewa di kawasan Pinangmas, Pondokpinang, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, Rabu (27/1/2010) tengah malam.
Putra drumer kondang Jelly Tobing ini pun tampak kaget saat ditanyai mengenai pemberitaan pemukulan itu. Jawaban yang keluar dari mulutnya pun seadanya.
Seperti diberitakan, pemukulan terhadap Fadayan terjadi di Jakarta Convention Center (JCC), Jakarta Pusat, Selasa pagi. Fadayan kemudian melaporkan hal itu ke polisi pada sore harinya.
Manajer The Rock Marisa, yang dihubungi pada Rabu sore membenarkan bahwa Rajasa Ikmal Tobing adalah penabuh drum dari grup band asuhan Ahmad Dani itu. “Kalau Fadayan, dia fotografer kami. Tapi saya belum tahu ada kejadian itu,” ucap Marisa kemarin.
Berdasarkan informasi yang dihimpun dari Humas Polda Metro Jaya, pemukulan itu terjadi ketika Fadayan mau masuk kerja di JCC. Tiba-tiba Rajasa mengadang lalu menarik tangan Fadayan. Saat itu juga, Rajasa langsung menghajar wajah Fadayan sehingga menyisakan luka memar di rahangnya.
Menurut Fadayan, Rajasa melakukan hal itu lantaran tidak suka atas keberadaan Fadayan di manajemen grup band The Rock. Dalam menangani kasus ini, polisi juga memeriksa dua saksi, yakni Athira Farina dan Sapta MS, yang melihat kejadian tersebut.
Grup band The Rock merupakan proyek sampingan dari pentolan Dewa 19, Ahmad Dhani. Grup ini berada di bawah manajemen Republik Cinta. Selain Ahmad Dhani sebagai vokalis, para personel The Rock adalah Rajasa Ikmal Tobing (drum), Taras Bistara (gitar), Prinzes Amanda (bas), dan Cameria Happy Pramita (gitar). Dua nama terakhir juga menggawangi band The Virgin milik Dhani. (Irwan Kintoko/Dedy)