JAKARTA, KOMPAS.com — Di tengah situasi hubungan antarumat beragama yang terusik sekarang ini, film Sang Pencerah, yang menceritakan berdirinya perkumpulan Muhammadiyah oleh KH Ahmad Dahlan, dinilai tepat oleh Wakil Presiden Boediono.
Pernyataan itu diungkapkan Wapres Boediono saat ditanya pers seusai satu setengah jam menyaksikan film Sang Pencerah di salah satu bioskop di Jakarta, Jumat (17/9/2010) malam ini.
"Pesannya tepat dan bagus sekali bagi perdamaian dan terutama bagi generasi muda," kata Wapres Boediono.
Pers sebelumnya menanyakan makna film tersebut dengan aktualitas hubungan antarumat beragama pascapenusukan penatua Gereja HKBP Bekasi, Jawa Barat, terkait dengan larangan beribadah jemaat HKBP.
Tentang film yang disutradari Hanung Bramantyo dan dimainkan oleh Lukman Sardi itu, Boediono hanya berkomentar satu kata, "Luar biasa", seraya menunjukkan dua jempolnya.
Didampingi istrinya, Ny Herawati, Wapres Boediono mengaku inilah film terbaik yang pernah ia tonton. "Gabungan antara elemen entertainment dan pesan yang ingin disampaikan dengan baik sekali," lanjutnya.
Film yang berbicara cikal bakal dan proses berdirinya organisasi massa yang kini berusia seabad (1867-1912) itu bertutur tentang lahirnya gerakan Muhammadiyah yang dipelopori Darwis—yang kemudian menjadi Ahmad Dahlan—dengan segala pergolakannya. Mulai dari penolakan ajaran Islam modern yang dibawa Darwis hingga pembakaran langgar Kidoel Achmad Dahlan, miliknya, oleh umat yang menolaknya.
"Sang Penanda"
Ketua Umum Pengurus Pusat Muhammadiyah Din Syamsuddin mengaku senang Wapres Boediono memenuhi undangannya menyaksikan film tersebut. Din mengaku sudah enam kali mendampingi pejabat menonton film drama religi tersebut.
Tercatat sejak diluncurkan belum lama ini, ia telah mendampingi mantan Wapres Muhammad Jusuf Kalla hingga Boediono. "Kalau film ini laris, hasilnya akan digunakan untuk membuat film ini yang kedua kalinya," kata Din. Judulnya kemungkinan Sang Penanda.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.