Choky Sitohang: Pria Perlu Lebih Melayani

KOMPAS.com — Pasangan perlu saling melayani, tak bisa sepihak. Bahkan jika perlu berikan pelayanan ekstra, sebagai salah satu cara Anda menebar benih kebaikan demi keharmonisan hubungan berpasangan.

Inilah yang dilakukan Choky Sitohang (28), presenter yang juga begitu bersemangat menjalani passion-nya sebagai pengajar. Saling melayani, kata Choky, adalah satu di antara empat prinsip ampuh yang membuat pasangan bisa bertahan dan mengembangkan komunikasi.

"Bahkan saya bisa lebih radikal memberikan pelayanan kepada istri. Istri adalah penolong suami. Istri lebih kuat," kata Choky pada Kompas Female seusai memberikan pembekalan public speaking kepada 38 finalis Puteri Indonesia 2010 di kediaman Mooryati Soedibyo di Menteng, Jakarta, Jumat (1/10/2010).

"Kekuatan istri atas suaminya bisa didapat dari dukungan, semangat, termasuk dalam doa, untuk keberhasilan suami," kata Choky. Pemikiran mendalam inilah yang membuat Choky lebih tergerak untuk memberikan pelayanan lebih kepada pasangannya, Melissa Aryani (27).

Menurut Choky, sikap saling melayani pasangan sebagai salah satu upaya mengurangi konflik dalam hubungan suami-istri. "Konflik tak akan bisa dihindari dalam hubungan berpasangan, tetapi bisa dikurangi," tambahnya.

Pria yang senang tampil di depan umum sejak usia empat tahun ini memiliki resep yang juga diaplikasikannya bersama pasangan untuk mengurangi konflik.

Yang pertama adalah memahami bahwa Anda dan pasangan adalah dua individu berbeda. Anda tak bisa memaksakan pasangan untuk menjadi diri Anda, begitupun sebaliknya. Kedua, toleransi. Bersikap rendah hati dan menerima kritik dari pasangan adalah caranya. Ketiga, saling melayani, seperti dijelaskan Choky sebelumnya. Terakhir, jangan arogan.

"Tahan agar arogansi tak keluar, seperti dengan mengatakan saya (suami) mencari uang untuk keluarga, sedangkan kamu (istri) berbuat apa. Ini adalah bentuk arogansi suami yang seharusnya tak keluar," paparnya.

Dengan memegang prinsip ini, konflik berpasangan yang bisa terjadi kapan saja bisa teratasi.

"Lagi pula, konflik sesungguhnya bukan masalah utama bagi pasangan. Yang menjadi masalah adalah bagaimana pasangan suami-istri merespons konflik yang terjadi," tandas  pria yang akan menjadi host Pemilihan Puteri Indonesia 2010 atau PPI 2010 ini.

Sepakat dengan cara Choky? atau Anda punya pengalaman lain?