LONDON, KOMPAS.com--Film "Garuda di Dadaku" menjadi film pembuka pada Film Festival Anak-anak dan Remaja Hamburg atau "Michel Kinder und Jungen Filmfest" yang untuk pertama kalinya dilaksanakan di gedung bioskop terbesar di kota Hamburg, Cinemaxx Damtor.
Film "Garuda di Dadaku" karya sutradara Ifa Isfansyah itu terpilih sebagai film pembuka pada peresmian festival yang dilakukan Wakil Wali Kota, Mrs. Christa Goetch, demikian keterangan pers dari Konjen Hamburg, Kamis.
Acara itu dihadiri lebih dari 300 undangan yang berasal dari kalangan pemerintah, korps konsuler, media massa, pemerhati film, presenter TV, artis, anak-anak dan remaja serta masyarakat Hamburg.
Konsul Fungsi Pensosbud KJRI Hamburg, Pinkan Ovanita Tulung, menyampaikan apresiasi kepada penyelenggara festival yang menetapkan film Indonesia sebagai film pembuka rangkaian acara Festival Film Anak dan Remaja Hamburg ke-8 tersebut.
"Pelaksanaan pembukaan ’8 Michel Kinder und Jungen Filmfest Hamburg’ atau Festival Film Anak dan Remaja Hamburg ke-8 itu bertepatan dengan peringatan Hari Kesaktian Pancasila, 1 Oktober," katanya.
Menurut Pinkan Ovanita Tulung, Garuda merupakan lambang negara Indonesia yang mempunyai makna bagi seluruh rakyat Indonesia dan melambangkan kegagahan, kekuatan, dan keperkasaan.
Ia juga menjelaskan mengenai keanekaragaman budaya dan alam Indonesia yang tidak dapat dinikmati seluruhnya hanya melalui pemutaran film.
Untuk itu, ia mengajak penonton berkunjung ke Indonesia agar dapat menikmati berbagai budaya, alam, dan potensi Indonesia secara langsung.
Festival Film yang berlangsung hingga 9 Oktober itu menampilkan sembilan nominasi film, termasuk film animasi dari tujuh negara, yakni Das Abenteur der Kleinen Ritter dan Geburstagschaos Untermdach dari Cekoslovakia, dan Mein Freund Knerten dari Norwegia.
Selain itu, 1981 (Canada), Belka und Strelka (Rusia), Spork (AS), Mythos Amazonas, dan Kinder und Krimis (Jerman) dan Garuda di Dadaku (Indonesia) yang diterjemahkan menjadi "Bayus Grosser Traum."