Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Indro "Warkop": Melawak yang Cerdas

Kompas.com - 10/11/2010, 15:06 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Melawak bukan perkara sepele. Tak hanya sekadar ngocol mengundang tawa, tetapi juga dia harus memberikan "sesuatu" pada pendengarnya.

Tak percaya? Dengar saja penuturan pelawak legendaris Indro "Warkop". Menurut dia, komedi itu harus mencerdaskan dan juga berkonsep, tidak cuma sekadar mengundang tawa dengan hanya mengolok-olok sesama rekan pelawak. Komedi juga, kata dia, adalah sesuatu yang serius, bukan main-main.

"Buat kami komedi itu adalah hal yang serius, tanpa keseriusan tak akan lahir yang namanya komedi," ujar Indro di sela peluncuran buku Warkop (Warung Kopi) Main-main Jadi Bukan Main di Auditorium Gedung Kompas Gramedia Blok I Lt 7, Palmerah Barat, Rabu (10/11/2010).

Dikatakan satu-satunya pelawak Warkop yang masih hidup itu—setelah dua rekannya Dono dan Kasino wafat beberapa waktu lalu, komedi bukan sekadar lucu-lucuan, melainkan juga harus punya muatan yang mencerdaskan.

Keseriusan untuk menularkan kecerdasan itulah yang kemudian mendorong dibuatnya buku Main-main Jadi Bukan Main. "Banyak orang yang nanyain kenapa enggak bikin buku, dari wartawan, pejabat, dan teman-teman. Alhamdulillah, buku ini akhirnya bisa dirilis hari ini," kata Indro.

Buku Main-main Jadi Bukan Main terdiri dari 300 halaman, melibatkan delapan penulis yang mencoba menghadirkan perspektif dari masing-masing penulis terhadap grup lawak legendaris ini. Mereka di antaranya Rudy Badil, mantan wartawan Kompas yang juga pendiri dari grup lawak Warkop, pengamat politik Budiarto Shambazy, pengamat musik Denny Sakrie, budayawan Mohamad Sobary, Johannes Soerjoko, Frans Sartono, dan Dahono Fitrianto.

"Pesan dari buku ini adalah pertemanan bagaimana mereka harus saling mengisi. Ini bisa dijadikan cerminan buat grup-grup lawak yang ada sekarang ini," kata Rudy Badil.

"Buku ini lebih berisi suka duka dan fase kecil Warung Kopi. Ini bukan buku panduan bagaimana bisa melawak, tapi lebih pada proses kreativitas dan pertemanan," kata Badil.

Selain berisi tulisan-tulisan mengenai Warkop, buku yang diterbitkan Kepustakaan Populer Gramedia (KPG) ini juga dilengkapi bonus berupa CD berisi rekaman  lawak Warkop Volume 1 dan 2, yang mengajak pembacanya bernostalgia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau