Dalam film produksi SinemArt Pictures ini, hampir semua adegan yang dimainkan Tsania menuntut dia untuk menangis. ”Tapi aku enggak keberatan karena alasannya jelas,” kata gadis kelahiran Jakarta, 5 April 1991, ini.
Dalam kehidupan nyata, Tsania bukan gadis cengeng. ”Aku bukan cewek yang senang menangis. Tapi enggak apa-apa. Ini komitmenku dalam berakting,” kata Tsania yang juga bermain dalam film Lawang Sewu.
Untuk memancing air matanya, Tsania menemukan cara ampuh. ”Aku pancing dari adegan. Mencoba memasuki tokohku. Alhamdulillah enggak ada kesulitan. Ibaratnya pecah telur. Kalau sudah pecah sekali, pecah terus,” katanya.
Tantangan yang paling sulit bagi Tsania adalah harus berbahasa Jawa. ”Kan ceritanya kami tinggal di Pekalongan. Jadi harus berbahasa Jawa. Padahal, aku bukan keturunan Jawa. Jadi harus latihan terus,” kata cewek Jakarta itu.
Tentang kariernya di dunia akting, Tsania siap menerima peran apa saja yang datang kepadanya. ”Aku enggak mau pilih-pilih. Apa pun peran yang datang akan aku lakukan sebaik mungkin,” kata Tsania. (DOE)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.