JAKARTA, KOMPAS.com -- Sehabis menonton konser Deftones, band metal alternatif yang lahir di Sacramento (California, AS) pada 1988, Anji, vokalis grup Drive mengaku malu.
"Waduh mereka artis yang sudah lama banget, dari tahun 1988. Yang gue omongin ini artis tua dan mereka menunjukkan kualitas yang sadis. Malu gue yang masih muda (tapi tidak sehebat mereka)," tuturnya di Tennis Indoor Senayan, Jakarta, Selasa (8/2/2011) malam.
Pernyataan malu Anji itu tentu merupakan bentuk pujiannya bagi band yang terdiri dari Chino Moreno (vokal dan gitar), Stephen Carpenter (gitar), Chi Cheng (bas), Frank Delgado (keyboard dan turntable), dan Abe Cunningham (drum dan perkusi) tersebut. Sejak pukul 20.18 WIB, dengan 24 lagu berdistorsi gitar, dentuman bas, hentakan drum, dan jeritan vokalis, mereka membuat kira-kira 4.000 penonton terus bernyanyi, berjingkrak atau melakukan moshing. Grup itu terus membakar para penonton dengan rentetan lagu seperti "Birthmark", "Engine #9", "Drive" (milik grup Cars), "My Own Summer", "Lhabia", "Around the Fur", "Digital", dan "Knife Party". Band itu melaju tanpa vokalisnya rajin berbincang dengan para penonton. Setiap menuntaskan sebuah lagu yang dinyanyikannya, Moreno paling cuma berujar, "Thank you!"
Anji menilai, Deftones sangat mengigit. "Bukan interaksinya kurang, melainkan tensi lagunya memang harus seperti itu. Beda dengan Rick Price, yang harus intim dengan penontonnya," tuturnya. "Deftones pokoknya hajar, hajar, dan hajar," lanjutnya.
Bukan Anji saja yang memuji Deftones. Drummer Alexa, Fajar, pun demikian, termasuk soal Moreno yang tak banyak berbicara kepada para penonton. "Menurut gue, Chino (Moreno) cukup dengan bahasa tubuh, karena dia menampilkan show. Buat gue, cukuplah, enggak berlebihan. Memang ada beberapa band yang suka ngomong dan ada beberapa band yang enggak suka ngomong. Buat gue, Chino yang membawa Deftones cukup menyampaikan perasaannya dengan bahasa tubuhnya," pendapatnya.
Vokalis Audy juga terkesan akan konser Deftones itu. "Setelah berapa tahun, akhirnya datang juga. Selama ini cuma lihat DVD-nya. Akhirnya, sekarang ada di depan mata," ucapnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.