Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Java Jazz Jadi Titik Balik Java Jive

Kompas.com - 07/03/2011, 19:25 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Tak seorang pun akan melupakan grup band Java Jive yang pernah populer dan mencapai masa keemasannya di era 1990-an. Sayangnya, seiring berjalannya waktu, band asal Bandung itu justru menghilang di tengah hiruk pikuk segala kesibukan dan permasalahan para personelnya.

Pada penutupan pergelaran akbar Java Jazz Festival di JIExpo, Kemayoran, Jakarta, Minggu (6/3/2011) malam, fakta berbicara lain. Grup band yang dihuni Fatur (vokal), Danny (vokal), Capung (gitar), Noey (bas), Tony (keyboard), dan Edwin (drum) berhasil bangkit dari tidur panjangnya.

Java Jive yang manggung di Dji Sam Soe Corner, Java Jazz Festival 2011, secara blak-blakan mengakui bahwa saat ini mereka telah menemukan titik balik untuk kembali menyapa penyuka musik Indonesia begitu lagu ”Hilang” hadir di antara 800 penontonnya malam itu.

”Lagu itu dibuat saat kami kehilangan penggemar,” kata Fatur. ”Tapi memang salah, Tur, karena setelah itu malah kaminya yang hilang,” timpal Danny. ”Mudah-mudahan ini jadi titik balik Java Jive di Java Jazz,” kata Fatur disambut girang penonton konser Java Jive.

Kegirangan itu bukan terjadi sekali saja. Para penyuka musik Java Jazz yang rela mengantre panjang untuk masuk ke Dji Sam Soe Corner sudah mengelu-elukan mereka sejak Fatur memberi komando di awal pertunjukan. ”Sudah siap semuanya?Ayo ikuti saya,” ujar Fatur yang membuka konser dengan single ”Kau yang Terindah”.

Ya, penonton memang meleleh dengan single jagoan Java Jive yang satu itu. Padahal, sebelum konser, Fatur cs mengaku sempat grogi. ”Kami sempat under estimate ditaruh di bagian akhir. Kirain enggak ada penonton,” ujar Danny mengawali suguhan lagu ”Cantik Tapi Menyakitkan”.

Suasana konser di repertoar selanjutnya kian mesra ketika para awak Java Jive mencoba akrab dengan penonton Java Jive malam tadi. ”Masih ingat Capung enggak? Sekarang dia sudah enggak berani pakai celana pendek,”kata Fatur. ”Capung sudah enggak bisa terbang,” kata Danny yang disambut ekspresi wajah malu-malu dari Capung sesaat jemarinya memetik dawai gitar lagu ”Buah Hati”.

Romantika masa keemasan Java Jive juga terasa kental begitu satu per satu musik mereka dikupas kembali. ”Masih ingat enggak sama video klip yang ada perempuan dikejar-kejar? Itu lho yang judulnya ’Permataku’,” ucap Fatur.

”Ini teman-teman yang hadir di sini kayaknya teman-teman  zaman SMP, tapi memang harus diakui zaman itu masa keemasan musik Indonesia,” kata Danny saat mengawali lagu ”Permataku”, ”Menikah” yang kemudian dilanjutkan dengan ”Gadis Malam” dan ”Gerangan Cinta” di akhir pertunjukan.  

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com