SEMARANG, KOMPAS.com--Musisi Gilang Ramadhan mengingatkan belajar musik tak perlu memandang usia, seperti pandangan hanya anak kecil yang perlu belajar dan diikutkan les musik.
"Belajar musik tidak pernah ada kata terlambat. Orang tua pun perlu belajar musik, tidak ada kata terlambat," katanya usai mengunjungi Gilang Ramadhan Studio Band (GRSB) Semarang, Rabu.
Menurut pria kelahiran Bandung, 30 Mei 1963 itu, musik memiliki berbagai kegunaan, seperti menghilangkan kepenatan dari rutinitas dan aktivitas seseorang yang cenderung monoton.
Ia mengaku ada beberapa kalangan profesional yang belajar di GRSB, sekolah musik miliknya, mulai dari profesi dokter, polisi, arsitek, bankir, hingga ibu-ibu rumah tangga.
"Kalau ditanya apakah orang-orang berumur yang baru belajar musik itu nantinya bisa jago banget? Tergantung keseriusan, latihan, dan umur seseorang tentunya," katanya.
Namun, ia mengaku ada murid sekolah musiknya yang seorang profesional, namun kemudian banyak diminta untuk tampil pentas di hotel-hotel setelah menguasai alat dan permainan musik.
"Karena itu, tidak ada kata terlambat belajar musik. Paling tidak, dengan belajar musik, seseorang bisa bermain musik secara baik untuk menghilangkan stres dan kejenuhan," katanya.
Gilang menyebutkan saat ini setidaknya ada sekitar 10-20 persen murid GRSB di berbagai daerah di Indonesia merupakan kalangan berumur dan profesional dari berbagai bidang pekerjaan.
Ia juga memercayai musik merupakan terapi mujarab yang bisa menghilangkan berbagai energi negatif, seperti kejenuhan dan stres, serta membuat kehidupan manusia menjadi lebih indah.
"Kalau mau introspeksi, hampir setiap hari semua orang mendengar musik, baik melalui radio, televisi, di mana-mana. Ini membuktikan musik memang menjadi bagian dari hidup," katanya.
Suami Shahnaz Haque itu menjelaskan pentingnya orang tua belajar musik bagi keluarga, yakni bisa lebih mendekatkan diri kepada anak yang memang tengah suka-sukanya belajar musik.
"Ini contoh, saya sering berpesan pada ibu-ibu yang mengantar anaknya ke studio saya untuk ikut belajar dan les juga. Kenapa? Agar mereka bisa lebih dekat dengan hobi anak mereka," katanya.
Selama ini, kata Gilang, banyak anak-anak yang justru "masuk" dalam dunia orang dewasa, padahal seharusnya terbalik, orang tua yang harus memahami dan memasuki dunia anak-anak mereka.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.