Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Yenny Wahid: Jangan Dilihat Sepenggal-sepenggal

Kompas.com - 08/04/2011, 12:04 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com -- Yenny Wahid menginginkan para penonton film, termasuk film ?, karya sutradara Hanung Bramantyo, menangkap pesan yang disampaikan melalui film itu secara keseluruhan, tidak sepenggal-sepenggal.    

Putri tokoh nasional (mendiang) Abdurrahman Wahid ini berkesempatan menonton film ? pada pemutaran perdananya di Jakarta, Kamis (7/4/2011). Ia menonton bersama antara lain Hanung, Nusron Wahid (Ketua Umum Pimpinan Pusat Gerakan Pemuda Ansor), serta aktor-aktor Hengky Solaiman dan Agus Kuncoro.       Dalam jumpa pers yang diadakan sesudah pemutaran film itu, Yenny mengatakan bahwa seharusnya para penonton menyimak makna dan maksud film tersebut secara keseluruhan. "Kalau dilihat secara sepenggal-sepenggal, memang bisa terjadi kontroversi. Coba lihat keseluruhan. Film ini ingin memberikan pesan, setiap orang mencari jalan Tuhan. Masing-masing ada jalannya sendiri. Satu hal, bersikap baik ke sesama manusia," tutur perempuan bernama asli Zannuba Ariffah Chafsoh Rahman Wahid ini.

Yenny mengaku hampir menangis karena terharu akan sosok Sholeh dalam cerita yang diangkat dari kisah nyata itu. Sosok Sholeh diangkat dari sosok nyata Banser (Barisan Ansor Serbaguna) Riyanto di Mojokerto. Cerita mengenai Sholeh dalam film tersebut terinspirasi oleh peristiwa nyata malam Natal 2000, yaitu ledakan bom di Gereja Eben Haezer, Jalan Kartini, Mojokerto (Jawa Timur).

Ketika itu Riyanto, yang beragama Islan, ditugaskan untuk menjaga keamanan pada malam Natal itu. Malam itu ditemukan sebuah bungkusan berisi bom. Menyadari keberadaan bom itu akan menimbulkan kekacauan, ia kemudian membawa lari bungkusan tersebut menjauh dari gereja. Tapi, naas, bom meledak dalam pelukannya. "Ini hal yang mengharukan, tidak kuasa ingin menangis," ucap Yenny. "Pesan inilah yang harus ditangkap, bahwa pengabdian dan tindakan heroik masih ada di sekitar kita. Kita perlu contoh dan hargai," ucapnya lagi. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau