JAKARTA, KOMPAS.com -- Ambil bagian dalam rangkaian kegiatan gerakan 1000 Gitar untuk Anak Indonesia, Pongki Barata mencipta lagu "Satu Gitar 1000 Nada". Menurut Pongki, lebih baik menularkan semangat berkreasi lewat gitar, yang bisa menghasilkan banyak lagu, ketimbang hanya mengeluh dan meluncurkan protes melalui Twitter.
Pongki mengungkapkan, gitar sangat berarti baginya. "Kadang-kadang orang itu punya jalan yang susah, naik-turun, dan, teman setia yang ada saat kita marah, sedih, itu kalau saya pribadi ya gitar," tutur vokalis dan pencipta lagu ini di sela shooting klip video lagu "Satu Gitar 1000 Nada", di Rolling Stone Cafe, Jakarta Selatan, Senin (1/8/2011). "Nah, spiritnya, dengan adanya gitar kita tidak pernah kesepian, di saat sepi kita bisa membuat lagu, dan bisa jadi 1.000 nada. Daripada hanya protes dan komplain di Twitter, lebih baik menularkan spirit itu," lanjut pemain bas grup The Dance Company ini.
Ikut dalam gerakan 1000 Gitar untuk Anak Indonesia, Pongki mengaku dengan senang hati mencipta lagu tersebut. "Aku membantu untuk ngurusin ini, karena tujuannya bagus. Akhirnya, aku jadi produser (musik)-nya untuk mengumpulkan materi dan teman-teman pemain gitar. Jadi, tercipta lah lagu ini," terang Pongki.
Direncanakan, "Satu Gitar 1000 Nada" akan menjadi lagu tema gerakan 1000 Gitar untuk Anak Indonesia. Lagu itu akan ada dalam salah satu dari dua album 1000 Gitar untuk Anak Indonesia, yang dijual sekaligus dalam satu paket. Dua album tersebut juga berisi lagu-lagu lain yang dicipta oleh tiga vokalis dan sembilan gitaris ternama Indonesia. "Ada Baron, Eross, Budjana, Cella 'Kotak', Gugun (Gugun Blues Shelter), Piyu 'PADI', Abdee 'Slank', Baim 'TDC', Ian Antono 'God Bless', dan Kin 'The Fly'," terangnya lagi. "Vokalisnya itu gitaris yang bisa nyanyi juga, seperti Gugun, Baim, dan Kin," lanjutnya.
Hasil penjualan dua album dalam satu paket tersebut akan disumbangkan untuk membeli gitar. "Jadi, dalam 1000 Gitar ini ada account rekeningnya. Jadi, uang itu akan dipakai untuk beli gitar untuk dibagi ke yayasan, panti asuhan," katanya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.