Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lebih Murah dan "Nyeni" di Kamar Mandi Alami

Kompas.com - 13/01/2012, 13:02 WIB

KOMPAS.com - Jika Anda ingin merenovasi kamar mandi, tetapi terbentur harga keramik dan bak mandi kian melangit, cobalah material dengan harga lebih miring. Untuk menekan biaya material, Anda tak harus menggunakan keramik kelas satu karena banyak material alam yang harganya jauh lebih murah.

Fungsi keramik dapat digantikan dengan batu alam yang cantik. Warnanya pun tak harus berwarna abu-abu karena kini banyak batu polos maupun berukir tampil dengan warna-warna cerah, seperti salem terang atau hijau.

Selain terkesan alami, penggunaan batu alam pada bagian lantai akan mengurangi kelicinan lantai kamar mandi karena batu alam umumnya bertekstur kasar. Agar terkesan lebih alami, penggunaan bak mandi yang selama ini didominasi oleh fiber glass dapat diganti dengan tempayan besar berbahan tembikar. Warnanya pun dapat disesuaikan dengan warna batu pada lantai dan dinding.

Namun, sebaiknya Anda membiarkan warna aslinya timbul agar terkesan unik dan alami. Jangan lupa, gunakan gayung dari batok kelapa agar acara mandi terasa alami dan lebih segar.

Selain bak mandi dari tempayan, Anda juga bisa mengganti wastafel keramik dengan mangkuk gerabah berukuran besar. Selain terlihat lebih nyeni, material dari gerabah dan tembikar umumnya lebih murah ketimbang material dari keramik.

Khusus untuk tempat penyimpanan handuk dan aksesoris mandi lainnnya, Anda dapat meletakkan lemari kayu berukuran sedang di salah satu sudut kamar mandi. Walaupun kamar mandi ini didominasi material dari bahan-bahan alami, bukan berarti pantang meletakkan aksen modern di dalamnya terutama untuk keran, kloset duduk dan water heater. Hanya, Anda harus terus merawat dan membersihkan tembikar atau gerabah untuk menghindari tumbuhnya lumut. (AYA)

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com