Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ketenaran, Obat, dan Minuman Keras

Kompas.com - 15/02/2012, 02:17 WIB

Masih diperlukan waktu beberapa pekan sampai penyebab kematian penyanyi pop Whitney Houston diketahui pasti. Uji toksikologi yang dilakukan memerlukan waktu sampai delapan pekan. Namun, spekulasi mengenai penyebab kematian itu merebak bahwa dia tewas karena campuran obat resep dan minuman keras.

Pihak berwenang menolak mengeluarkan hasil awal otopsi Houston. Namun, mengingat riwayat kecanduan narkoba dan miras Houston, kecurigaan awal adalah kemungkinan overdosis narkoba.

Ed Winter—dokter forensik untuk Los Angeles County, yang menolak berspekulasi mengenai hasil temuan pada darah atau urine Houston—mengatakan, mungkin ada kecurigaan mengenai penyebab kematian, tetapi masih harus menanti hasil resmi. ”Anda mungkin punya kecurigaan. Namun orang itu bisa saja mengalami serangan jantung atau embolisme,” katanya.

Laman berita hiburan TMZ mengatakan dari ”sumber-sumber keluarga”, mereka mengetahui bahwa Houston meninggal karena kombinasi obat resep dan miras.

Situs itu, mengutip sumber-sumber penegak hukum dan jaringan televisi NBC, mengatakan, beberapa botol pil ditemukan di kamar hotel tempat Houston meninggal, di antaranya obat antidepresi Xanax dan obat antirasa sakit lainnya. CBS News, mengutip sumber yang berspekulasi, mengatakan, kemungkinan besar penyebab kematian adalah serangan jantung atau overdosis obat resep.

Mendapatkan semuanya

Houston bukan pesohor pertama yang hidupnya berakhir tragis. Walau penyebab kematiannya belum diketahui, riwayat penyalahgunaan narkoba membuat orang bertanya-tanya bagaimana kemundurannya bisa terjadi di hadapan mata publik, seperti dialami selebritas lain.

”Mereka lebih rentan karena bisa mendapatkan apa yang diinginkan, sebanyak mereka mau dan kapan pun. Itu adalah kombinasi yang buruk,” kata ahli ketergantungan obat, Dr Gregory A Smith, kepada NBC.

Smith mengatakan, dia sedih, tetapi tidak terkejut mendengar kematian Houston. Menurutnya, orang-orang di sekitar selebritas itu khawatir akan posisi mereka sehingga tidak cukup keras memberitahu kala sang selebritas menyalahgunakan obat.

Smith mengatakan, seharusnya orang-orang yang dekat dengan selebritas cukup berani mengingatkan bahwa narkoba itu tidak bagus.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com