Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Annisa Bahar Bantah Jadi Provokator

Kompas.com - 01/09/2012, 01:48 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com -- Beberapa waktu lalu, Annisa Bahar serta beberapa nasabah PT CSM Bintang mendatangi rumah pesinetron Shandy Tumiwa. Mereka menagih uang investasi yang raib, yang diduga dilakukan oleh beberapa pihak termasuk Shandy.

Berkait hal itu pula, Annisa harus dilaporkan dengan tuduhan perbuatan tidak menyenangkan. Namun pemilik "Goyang Patah-patah" itu membantah bila dirinya adalah penggerak massa untuk berdemo ke rumah suami pesinetron Tessa Kaunang itu. 

"Saya dituding buat keributan. Aku yang dibilang koordinir massa dan segala macam. Ada teman yang keluarganya FBR atau FPI dan mau menggerakkan, aku malah larang," tuturnya saat ditemui di Polda, Jakarta, Jumat (31/8/2012).

Padahal menurut Annisa, bila laporan akan dirinya tetap dilanjutkan member lain akan merasa kesal. Hal itu seolah pengalihan isu.

"Kalau Shandy mau melaporkan saya, teman satu Indonesia malah marah, satu urusan belum kelar, kok malah mau mengalihkan. Saya enggak takut kalau dilaporkan Shandy," tambahnya.

Annisa juga berujar ia sudah tidak lagi mengusik Shandy. Satu hal yang ia inginkan yakni menangkap komisaris Cici Kisum Dualief. "Jujur kita mau berdamai, kita fokus satu tujuan saja menangkap Cici," tutup Anisa. 

Seperti diberitakan sebelumnya, Annisa mengklaim telah menginvestasikan uangnya sebesar 5.000 dollar AS. Dengan investasi itu, dirinya diiming-imingi mendapat keuntungannya berlipat hingga 300 persen. 

Kemudian, Annisa mengaku mengajak 20 temannya untuk ikut bergabung. Dia dan temannya mengaku rugi sekitar Rp 1,5 miliar. Tawaran berbisnis itu datang sejak awal November lalu.

Merasa ditipu rekan bisnis investasinya yang berkedok perdagangan emas online, pedangdut Anisa Bahar (32) pun melaporkan Shandy ke Badan Reserse Kriminal Markas Besar Polri, awal Januari lalu. Terkait laporan tersebut, Shandy membantahnya. Ia juga mengaku menjadi korban penipuan Cici.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com