Ridho Rhoma: Belajarlah dari K-Pop

JAKARTA, KOMPAS.com — Meskipun bukan penggemar musik pop asal Korea Selatan (Korsel) yang sedang mendunia, Rhido Rhoma berpendapat bahwa ada banyak pelajaran yang harus diperhatikan dari aliran musik yang dikenal sebagai K-Pop ini.

"Saya sendiri bukan penggemar K-Pop. Tapi, banyak pelajaran yang harus kita perhatikan, khususnya bagi musisi Indonesia," tutur Rhido, yang berkunjung ke Kompas.com, Jakarta, Senin (15/10/2012).

Pelajaran yang dimaksud oleh Ridho antara lain bagaimana para artis musik asal Korsel kini bisa menggapai panggung dunia dalam waktu yang cukup singkat. "Dulu dari Korea kayaknya enggak se-booming sekarang. Tapi, sekarang kayaknya menyerang banget gitu. Jadi, banyak pelajaran yang harus kita perhatikan dari strategi mereka, kenapa mereka bisa sesukses itu dan kok kita enggak bisa," ungkap putra dari pemusik dangdut kawakan Indonesia, Rhoma Irama, ini.

Ia menekankan, "Yang pasti mereka membawa identitas mereka sendiri. Dengan identitas mereka, mereka bisa dikenali, mereka bisa mendunia seperti sekarang. Jadi, buat musisi Indonesia, pegang kuat-kuat identitas kalian. Jangan sampai kehilangan identitas, terus yang ada hanya ikut sana ikut sini enggak jelas."

Meski demikian, Rhido juga mengakui bahwa budaya Indonesia sendiri merupakan budaya campuran. "Dari bahasa aja, kita sudah campuran, bukan pure gitu. Jadi, wajar aja kalau banyak influence dari mana-mana. Di musik juga kayak gitu," terangnya.

Ketika ditanya pendapatnya mengenai identitas boyband dan girlband Indonesia, pemilik nama lengkap Muhammad Ridho Irama ini menyatakan, "Ada yang niru abis, ada yang masih umum, karena boyband sendiri bukan berasal dari Indonesia. Dari musiknya sendiri bukan Indonesia. Mungkin bahasanya kali ya yang Indonesia. Style-nya sendiri, performance-nya sendiri, sedikit nilai Indonesianya; dan itu bukannya salah sih. Indonesia sendiri budayanya kan campuran ya."