Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gaya Belanja Pemenang Kuis TV Berhadiah Rp 9,6 Miliar

Kompas.com - 01/11/2012, 17:22 WIB

MOTIHARI, KOMPAS.com -- Sosoknya disebut sebagai bintang film Slumdog Millionaire dalam kehidupan nyata, karena warga India ini merupakan orang pertama di negeri itu yang memenangkan hadiah utama kuis televisi sejenis Who Wants to be a Millionaire dan membawa pulang hadiah satu juta dollar AS (Rp 9,6 miliar).

Seperti dalam film itu, Sushil Kumar menggunakan otak cerdasnya untuk memenangkan hadiah, namun setelah setahun menggondol uang miliaran itu hidupnya ternyata tidak banyak berubah. Dirinya masih tetap tinggal di sebuah kampung padat penduduk di Bihar, salah satu negara bagian termiskin India. Meski demikian, dia dengan bangga menunjukkan sejumlah harta benda berkah dari hadiah yang diterimanya.

"Ini generator saya," katanya dengan senyum mengembang, mengelus mesin pembangkit listrik seharga 500 dollar AS (Rp 4,8 juta) yang dibeli dengan uang hadiahnya. "Kami sering kena pemadaman listrik di sini berjam-jam sehari. Dulu saya tidak bisa nonton berita dan siaran favorit, sekarang tidak masalah lagi," ucapnya.

Sebelum menang dalam kompetisi pengetahuan populer itu Sushil merupakan pegawai rendahan di kantor Pemda setempat dengan gaji sekitar Rp 1 juta per bulan. Lulusan fakultas psikologi ini menjawab 13 pertanyaan dengan benar dalam kuis dan akhirnya mendapat hadiah yang melebihi gajinya dalam 800 tahun.

Hati-hati
Tetapi dia memilih tetap tinggal di kampung Motihari, yang sekilas memang mirip gambaran setting dalam film Slumdog Millionaire, dengan poster megastar Bollywood Amitabh Bachchan (yang juga pembawa acara kuis yang dimenangi oleh Sushil) tertempel di dinding.

Keluarganya hidup sangat sederhana. Ada empat kamar dengan tempat tidur untuk dua orang di tiap kamarnya. Dalam salah satu kamar ada sebuah televisi kecil. Di rumah itu Sushil tinggal bersama istri, ibu dan bapaknya, empat adik laki-laki, dua ipar perempuan, dan satu anak. Semuanya, 11 orang.

"Karena kami tinggal di kota kecil, persoalan ekonomi kami sudah beres 100%," kata Sushil tersenyum bangga. "Rasanya seperti keajaiban. Ini berkah Tuhan," katanya lagi.

Duduk bersila di tempat tidurnya, Sushil lalu memamerkan hasil belanja terbarunya: komputer pertama yang pernah dibelinya, sebuah tablet kecil. Minggu lalu dia juga membeli sebuah sekuter kecil, satu-satunya kendaraan yang dipunyainya meski ada cukup uang untuk membeli mobil sport mewah. "Pelan, santai saja, saya menikmati uang dengan hati-hati," ucapnya.

Sejauh ini dia baru memakai 200.000 dollar AS (Rp 1,9 miliar) uang hadiahnya. Bagian terbesar pengeluarannya adalah pembelian sebidang tanah di sebelah rumahnya yang sedang dibangun untuk sebuah rumah baru dengan sembilan kamar. "Tiap kamar ada kamar mandi dalam," kata pria beranak satu ini bangga.

Dia juga membayari utang kakaknya, membeli perhiasan untuk istrinya, dan menyimpan sisanya di bank.

Dengan kemenangan yang disaksikan 27 juta rakyat di India dan publikasi luas seluruh dunia, Sushil kini bak selebriti. "Tiap kali pergi ke mana-mana, ada saja orang mengenali saya… minta foto bersama dan tanda tangan. Perasaan yang menyenangkan," ceritanya.

Aneka cara membelanjakan hadiah miliaran
- Michael Carroll, dari Norfolk, Inggris, menang lotere 9,7 juta poundsterling (Rp 93 miliar) dan habis dalam delapan tahun untuk foya-foya

- Allen dan Violet Large, pasangan usia lanjut dari Nova Scotia, Kanada, menang 11,3 juta dollar AS (Rp 108 miliar) pada 2011 dan menghibahkan 98 persen untuk amal, sisanya mereka simpan sebagai cadangan "kalau kepepet"

- William "Bud" Post III mendapat 16 juta dollar AS (Rp 153 miliar) dari lotere di Pennsylvania, AS, pada 1988, tetapi ternyata semuanya berbuah petaka. Kakaknya menyewa pembunuh bayaran untuk menghabisinya, sementara uang itu hanya bertahan 10 tahun karena belanja gila-gilaan, termasuk rumah, mobil, kapal, dan pesawat
   
- Matthew Breach, seorang pengemudi lori dari Battle, East Sussex, Inggris, memenangkan 18 juta poundsterling (Rp 278 miliar) pada Maret 2011, tetapi sampai dua bulan kemudian dia tetap belum pernah berlibur, tetap tinggal di flat satu kamar yang ditempatinya, dan tak membeli mobil baru untuk mengganti Vauxhall Astra-nya yang sudah kuno.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau