"Apa pendapat orang? Jika saya nyanyi dianggap niru suara Bang Iwan. Saya nyaris frustrasi, malah dari situ kepikiran enggak mau lanjut nyanyi lagi, tapi kayaknya enggak bisa," kata Budi dalam jumpa pers peluncuran album pertamanya, Sewajarnya, di Rolling Stone Cafe, Jakarta Selatan, Kamis (29/8/2013).
Namun, beruntung Budi segera bertemu dengan produser rekaman asal Cimahi, Jawa Barat, Ainul Hidayat, yang berhasil memompa semangat mantan pengamen jalanan itu untuk kembali bernyanyi. Dari situ, Budi lantas berkonsultasi kepada pemusik Heirrie Buchaery, yang akhirnya mencipta empat lagu untuknya.
"Warna suara itu berkah Allah, kamu harus optimalkan. Menurut saya, karakter vokal Budi tetap beda dengan Iwan Fals, terutama jika diolah untuk beda. Kebetulan saya pernah menggarap rekaman Iwan Fals, jadi tahu harus dibawa kemana album Budi Cilok ini," jelas Heirrie.
Selanjutnya, Budi juga mendapat dukungan dari para pemusik lainnya, seperti Sonata, Deny Kurniawan, dan Edi Daromi, yang pernah mendukung rekaman dan panggung musik Iwan. Mereka memainkan musik untuk album Budi tersebut.
"Dan, saya jamin ini sudah mendapat restu Iwan Fals. Saya bilang, 'Ini suaranya mirip kamu, boleh kan dikembangkan?' Dia bilang, 'Ya enggak apa-apa, ini kan orang mau berkarya, tapi asal jangan dipaksakan sama dengan saya'," cerita Buchaery mengenai tanggapan Iwan.
Dengan dukungan itu, Budi akhirnya menjadi lebih siap menghadapi penilaian publik mengenai kemiripan vokalnya dengan sang legenda hidup tersebut.
"Kalau kesiapan, saya enggak bisa ngukur. Saya sudah lillahita'ala, apa pun kejadiannya saya akan terus bernyanyi. Ya itu, saya enggak bisa apa-apa, alhamdulillah saja apa pun yang terjadi. Walau orang bilang mau jadi bayang-bayang saya syukuri saja, mudah-mudahan berguna," kata Budi.
"Saya dari awal menekankan bahwa Budi adalah Budi, tinggal orang menilai mirip sama Iwan enggak masalah toh Iwan sudah merestui," ujar Ainul.
Begitu juga dengan jenis musik balada yang dimainkan oleh Budi. Dirinya tak menampik banyak terpengaruh oleh musik Iwan.
"Kampung saya itu kampungnya Iwan Fals, dari anak-anak, ibu-ibu, dan nenek-nenek suka Iwan Fals. Di sana saya ngamen dan orang semua nyanyi lagu Iwan Fals. Tapi, waktu itu saya enggak pernah kepikiran mirip Iwan Fals dan saya enggak pernah sengaja nyanyi lagu balada," terang Budi.
Ainul pun berharap bahwa, pada album berikutnya, Budi harus mulai lepas dari bayang-bayang Iwan. "Mungkin di album berikutnya orang insya Allah enggak (terbayang) Budi Cilok yang seperti Iwan Fals. Album kedua pasti kami akan lebih selektif lagi dan pasti akan berwarna, karena album pertama kan masih mencari, kalau album kedua nanti akan lebih ketahuan warna Budi Cilok," ucap Ainul.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.