"Bapak enggak ninggalin pesan sama sekali. Cuma bapak sempat bilang prihatin saja sama industri musik Indonesia yang bobrok sekarang ini," kata Fahim saat berbincang di kediaman Abidin, Jalan Siaga Swadaya No.47, Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Minggu (10/11/2013) dini hari.
Dalam suatu obrolan ringan ketika itu, dikisahkan Fahim, ayahnya sempat mengkritisi menurunnya musikalitas Indonesia. "Bapak prihatin dengan lagu-lagu yang nyerempet berbau seks. Kan banyak tuh sekarang ini," ujar Fahim.
Abidin ikut membentuk AKA (singkatan Apotik Kali Asin) di Surabaya pada 23 Mei 1967 bersama Ucok Harahap (keyboard dan vokal utama), Soenata Tanjung (gitar, vokal), Harris Sormin (gitar, vokal) dan Peter Wass (bas). Peter Wass digantikan oleh Lexy Rumagit karena cedera ketika granat yang disiapkan untuk aksi panggung grup rock Ogle Eyes di Lumajang tiba-tiba meledak dan melukainya.
Sejak 1969, Lexy Rumagit digantikan oleh Arthur Kaunang (ayah dari Tessa Kaunang). Harris Sormin keluar dari group ini karena mengalami depresi akut, namun hingga tahun 2000 dia masih aktif bermusik. Harris meninggal tahun 2002.
Yang patut dicatat, semua pemain bass AKA adalah pemain kidal. AKA yang sering membawakan lagu-lagu Led Zeppelin, Grand Funk Railroad, Deep Purple, dan Jimi Hendrix, yang waktu itu memang digemari anak-anak muda dikenal sebagai grup rock eksentrik.
Tak hanya di panggung, AKA juga telah meluncurkan beberapa album. Pada album pertama mereka, Do What You Like (1970), terdapat lima lagu berbahasa Indonesia dan tiga lagu berbahasa Inggris (Do What You Like, I've Gotta Work It Out, dan Glenmore).
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.