Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jay Subiyakto: Jangan Terburu Menghakimi Film "Noah"

Kompas.com - 27/03/2014, 20:56 WIB
Irfan Maullana

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com -- Jay Subiyakto (53), sutradara dan penata artistik pertunjukan panggung serta video iklan dan musik, mengatakan bahwa film Noah, karya sutradara Darren Aronofsky, terlalu cepat dihakimi akan memicu konflik jika diputar di gedung-gedung bioskop Tanah Air.

"Ini sudah men-judge duluan, ini sudah panjang kontroversinya," kata Jay dalam wawancara per telepon di Jakarta, Kamis (27/3/2014).

Menurut Jay, sah saja Aronofsky membuat adaptasi atas kisah asli yang difilmkannya.

"Di Academy Awards itu kan ada nominasi skenario adaptasi, cerita yang ditulis ulang, ada juga cerita original. Sutradara punya hak untuk interpretasi. Seperti film kita, kayak film Soekarno itu, kan hasil adaptasi sutradaranya. Jadi, sebenarnya, kalau (dari segi) keilmuannya, di film kan boleh," terang Jay. "Seharusnya jangan dikontroversikan, kita lihat secara ilmiahnya dulu," lanjutnya.

Jay mengaku menyayangkan Lembaga Sensor Film (LSF) tak meloloskan film Noah dengan mengacu kepada apa yang terjadi di luar Indonesia.

"Makanya, saya bilang, ternyata penilaian ini enggak adil, ada yang enggak boleh, tapi ada yang boleh. Mereka (LSF) ikut isu (di luar Indonesia) dulu. Kalau di luar enggak boleh, nanti mereka ikut-ikut (melarang)," kata Jay.

Namun, Jay lebih menyayangkan lagi LSF malah meloloskan film-film horor Indonesia yang tak bermutu.

"Enggak seimbang, banyak film yang lebih enggak bermutu, seperti film Kuntilanak Kesurupan itu apa," tekannya.

Di luar pandangannya tersebut, Jay mengaku penasaran terhadap film yang dibintangi oleh Russell Crowe dan Emma Watson itu.

"Saya sudah lihat ekstranya (tayangan promosinya), saya senang dengan ekstranya. Ini interpretasi yang bagus, dengan digital yang maju, jadi lebih realistik," ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau