Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Zainal Abidin Domba, dari Kerja Serabutan hingga Jadi Aktor Kenamaan

Kompas.com - 26/01/2015, 21:20 WIB
Irfan Maullana

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Sebelum dikenal sebagai artis peran dalam industri hiburan Tanah Air, Zainal Abidin Domba (57), yang meninggal dunia di Rumah Sakit Sentra Medika, Depok, Jawa Barat, Senin (26/1/2015), sempat bekerja serabutan.

Dalam ensiklopedia pada situs jakarta.go.id tercatat, Zainal, yang dikenal sebagai aktor teater, film, dan sinetron, lahir di Pekalongan, Jawa Tengah, 15 April 1957. Dari kota kelahirannya, ia mengembara ke berbagai kota di Indonesia, antara lain Medan, Padang, dan Ternate. Akhirnya, ia sampai di Jakarta.

Mula-mula ia menghidupi dirinya di Jakarta dengan bekerja serabutan. Namun, Zainal, yang berpendidikan terakhir STM Bangunan, meyakini bahwa bekal utama untuk menjadi seorang pemeran bukan kecantikan dan ketampanan, melainkan kekayaan batin.

Dengan pemikirannya itu, Zainal lalu terjun ke dunia teater. Hasilnya, ia dikukuhkan menjadi Aktor Terbaik versi Festival Teater Jakarta pada 1982 dan 1983.

Bersama Teater SAE, yang dipimpin oleh Boedi S Otong, ia tampil dalam cerita-cerita Ekstase Kematian Orang-orang (1984), Pertumbuhan di Atas Meja Makan (1990), dan Biografi Yanti (1991). Ia juga main untuk Teater Kecil, yang dipimpin oleh Arifin C Noer, dalam Sumur tanpa Dasar (1988). Kemudian, ia mengambil bagian dalam Inspektur Jenderal (1993), yang disajikan oleh Teater Populer asuhan Teguh Karya.

Di dunia sinetron, Zainal masuk nominasi Festival Sinetron Indonesia (FSI) 1995 berkat aktingnya dalam Pakaian dan Kepalsuan, yang disutradarai oleh Teguh Karya. Sebelumnya, dalam FSI 1994, ia meraih piala Vidia sebagai Pemeran Pembantu Terbaik berkat aktingnya dalam Alang-Alang. Namanya baru populer melalui perannya dalam sinetron komedi Kipas-kipas Asmara (1996), sebagai Rifai atau Pa'i, suami Inneke Koesherawati.

Zainal main pula dalam film-film, antara lain, Secangkir Kopi Pahit (1985), Issue (2004), Roh (2007), dan 3 Hati, Dua Dunia, Satu Cinta (2010).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com