Demikian laporan kontributor Kompas.com di Singapura, Ericssen, Sabtu (28/3/2015). Warga Singapura ini semula datang ke Rumah Sakit Mount Elizabeth untuk mengonfirmasi kabar yang beredar bahwa idolanya telah tiada.
Ibu dua anak ini bercerita kepada Kompas.com bahwa dia mendengar berita duka ini dari pesan singkat yang dikirim temannya. Mengetahui bahwa dia tidak dapat bertemu langsung dengan Olga atau bahkan keluarganya, ibu ini mulai menangis. Semakin lama, tangisannya semakin keras.
Ia tiba-tiba mengeluarkan surat tulisan tangannya yang ingin disampaikannya langsung kepada keluarga Olga. Kompas.com dan sejumlah warga Indonesia di lobi rumah sakit mencoba menenangkan ibu yang menangis sesenggukan itu.
Ia mengatakan bertekad bertahan hingga dapat menyerahkan suratnya. "Sedih sekali, orang baik seperti Olga harus pergi begitu cepat," ujarnya.
Ibu ini juga sempat menceletuk bahwa dia menggeluti kariernya di bidang entertainment dan merupakan fans berat Olga. Kecintaannya terhadap Olga bahkan membuat dia langsung meninggalkan rumahnya ketika menerima kabar dukacita ini. Ia mengaku lupa apakah sudah mematikan api kompor gas di rumahnya atau belum.
Sesaat kemudian, suami ibu itu datang bersama kedua putrinya. Mereka pun mendampingi ibu tersebut, yang setia menunggu keluarga Olga.