Bahkan, teror yang dilakukan Stuart disebut Risty telah membawa dampak negatif yang memengaruhi produktivitas air susu ibu (ASI)-nya untuk diberikan kepada anak laki-lakinya yang baru lahir pada 3 Januari 2016.
"Hari ini, ASI saya sedikit karena stres ditelepon, dikirimi (pesan) WA (WhatsApp), untuk berusaha ketemu anak. Saya enek banget," tutur Risty dalam wawancara di Pengadilan Agama Jakarta Selatan, Jakarta Selatan, Kamis (10/3/2016).
Risty mengungkapkan, karena teror itu, ia menutup akses komunikasi Stuart dengannya melalui pesan WA.
"Jadi, WA, saya blok lagi. Saya capek tanggapi dia," ucap Risty.
Di sisi lain, Stuart mengaku punya alasan untuk terus menghubungi Risty. Dia menuding perempuan yang masih berstatus sebagai istrinya tersebut sudah kelewat batas dengan tidak mengizinkan dirinya bertemu putranya.
"Kemarin-kemarin sudah cukup sabar dan diam. Tapi masalah anak sudah kelewatan," kata Stuart yang juga berada di Pengadilan Agama Jakarta Selatan di waktu yang sama.
Menurut Stuart, keluarga dari pihaknya pun juga belum pernah melihat Arkana.
Stuart pun juga menyayangkan sikap Risty yang seolah menjauhkan dirinya dari sang anak.
"Saya harap ada kesadaran dari Risty kalau cinta sama anaknya. Jangan pisahkan anak dari bapaknya," katanya.
"Maaf-maaf nih, banyak ibu-ibu yang meminta pertanggung jawaban kepada laki-laki lain. Ini kan saya bapak kandung dari pernikahan yang sah," sambung dia.
Stuart juga mengaku agak kesal dengan sikap Risty yang malah tidak memberitahunya ketika bayi yang diberi nama Arkana Rafif Bissari itu akan lahir.
"Jangankan tidak ketemu. Waktu azani anak aja enggak. Kasih nama enggak, harus adil."
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.