JAKARTA, KOMPAS.com -- Dongeng Putri Salju yang ajek dan mendunia, di tangan para sineas dapat beranak-pinak kisahnya.
Dalam The Huntsman: Winter's War, misalnya, kisah melebar pada si petarung bukan lagi berpusat pada Putri Salju dan pangeran ganteng.
Tentu saja, dengan tambahan bumbu teknologi efek visual.
The Huntsman: Winter's War merupakan prequel dari film Snow White and the Huntsman (2012).
Snow White yang digarap sutradara Rupert Sanders mengadaptasi dongeng klasik Jerman awal abad ke-19 karya Grimms bersaudara.
Namun, sutradara Sanders dan Kristen Stewart (pemeran Snow White) yang sempat terlibat skandal perselingkuhan tidak muncul dalam The Huntsman.
Sebagai gantinya, Cendric Nicolas-Troyan yang merupakan penyelia efek visual pada film pertama, Snow White, menyutradarai The Huntsman.
Film Snow White sempat menjadi nomine Oscar untuk kategori efek visual dan kostum pada 2013.
The Huntsman sekaligus menjadi debut film cerita Nicolas-Troyan yang asal Perancis.
Kisah berpusat pada Eric, si petarung (Chris Hemsworth) yang pada film pertama ditugaskan ratu jahat untuk membunuh Putri Salju, tetapi kemudian berbalik menolong putri itu.
Latar belakang kemunculan para petarung (Huntsman), salah satunya Eric, diungkap.
Pasukan petarung itu diciptakan Freya (Emily Blunt), penyihir yang juga adik dari Ravenna (Charlize Theron), ratu kejam yang pernah berupaya membunuh Putri Salju.
Freya yang terluka hatinya dan tak percaya akan cinta menaklukkan berbagai wilayah untuk membangun kerajaan. Dia menciptakan pasukan yang dilatih sejak kanak-kanak.
Awal film merupakan kilas balik penyebab kekejaman Freya, pemberontakan Eric, serta perpisahan Eric dengan Sara (Jessica Chastain), istrinya yang juga seorang petarung.
Cerita kemudian mulai bergerak maju dengan datangnya pangeran William (Sam Claflin) untuk meminta bantuan Eric.