JAKARTA, KOMPAS.com - Artis peran yang juga disc jockey Winky Wiryawan membentuk band Rahasia Intelijen bersama Kolonel Zulkifli (vokal), Cesar (gitar), Topan Tofano (bas dan synth), dan Aldy (drum ).
Dalam surat elektronik yang diterima Kompas.com di Jakarta, Sabtu (11/2/2017), diceritakan bahwa Rahasia Intelijen berawal dari pertemuan Winky dengan Topan di acara musik elektronik bergengsi The Remix Net.TV.
Topan pada saat itu menjadi peserta dan Winky sebagai konsultan musik sekaligus juri acara musik tersebut.
Winky dan Topan terlibat perbincangan tentang berbagai genre musik yang ada, sampai keduanya menyadari bahwa mereka mempunyai kesukaan yang sama terhadap satu jenis musik yang beraliran keras seperti thrash metal, dead metal, grind core, dan hard core.
Topan mulai mengajak Cesar dan Kolonel Zulkifli, lalu Winky mengajak Aldy untuk bergabung karena mereka juga mempunyai kesenangan terhadap musik yang beraliran keras.
"Nama band ini pertama kali dicetuskan oleh Cesar, terinfluence dari Cesar dan Winky yang mempunyai background keluarga yang berasal dari militer," kata Topan.
"Sejalan dengan pemikiran bersama, kami akhirnya sepakat menamakan band ini menjadi Rahasia Intelijen. Kami terbentuk pada bulan Oktober 2016," sambung Winky yang melengkapi formasi Rahasia Intelijen sebagai gitaris.
Pada 27 Januari 2017 lalu Rahasia Intelijen telah melepas single pertama berjudul "Bisana" melalui kanal YouTube dalam format audio, kemudian dilanjutkan dalam format klip video pada 3 Februari 2017.
"Bisana" ditulis oleh Kolonel Zulkifli, sedangkan musiknya digarap bersama oleh personel Rahasia Intelijen.
"Di rekam di EGG Music Production, mixing oleh Ronald Parinsi, mastering oleh Drew Thoma, Sage Audio, Nashville, US," kata Winky.
Lagu ini bercerita tentang pencarian seseorang akan ketenangan dalam kegilaan.
Video musik dikerjakan di Jakarta, disutradarai oleh Agus Makkie, D.O.P Hendra Dawer, art director Wenceslaus De Rozeri, stylist oleh Gabrellia Veronica Arian dan penyunting gambar oleh Syamsina Abdika.
"Video clip berdurasi 3 menit 44 detik ini menceritakan tentang perjalanan seseorang yang di perankan oleh Alex Abbat dalam menyelami pikiranya sendiri untuk mencari ketenangan namun membawanya kepada perjalanan kegilaan yang fana," ujar Topan.
"Lagu ini di pilih karena lagu ini adalah lagu pemersatu kami untuk saat ini dan masa yang akan datang," imbuhnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.