YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Ponco Sutiyem (95) mengaku tidak mengenal dunia film kendati namanya tercatat sebagai salah satu nomine best actress ASEAN International Film Festival and Awards (AIFFA) 2017.
Warga Dusun Batusari, desa Kampung, Kecamatan Ngawen, Gunungkidul, Yogyakarta yang karib disapa Mbah Ponco itu nihil pengalaman akting namun ia dipilih oleh sutradara BW Purba Negara sebagai tokoh utama film Ziarah yang berlatar belakang masa masa perang kemerdekaan itu.
Untuk berkunjung ke rumah Mbah Ponco di Dusun Batusari, Kompas.com melakukan perjalanan dari Kota Wonosari ke Desa Kampung yang berjarak sekitar 45 km, dengan waktu kurang lebih satu jam.
Sesampainya di Desa Kampung, menuju Dusun Batusari tak begitu jauh yakni arah menuju ke Kabupaten Klaten Jawa Tengah.
Sejumlah warga yang dimintai petunjuk pun dengan cekatan bisa menunjukkan detail jalan menuju rumah Mbah Ponco.
Sesampainya di rumah berbentuk Limasan, bercat tembok oranye, tampak Ponco Sentono sedang asyik menyiangi rumput yang tumbuh di sela tumbuhan jagungnya.
Ketika ditanya mengenai keberadaan mbah Ponco Putri, dia membenarkan bahwa itu istrinya.
"Enggih mriki Griyane (Benar di sini rumahnya) mbah Ponco," katanya sambil tak beranjak dari kegiatannya saat ditemui Kompas.com Sabtu (6/5/2017).
Saat mendengar ada beberapa orang yang datang, mbah Ponco Sutiyem beranjak dari tempat duduknya di ruang tamu.
Baca juga: Mbah Ponco Sutiyem, Nenek 95 Tahun dari Gunung Kidul Masuk Nominasi Aktris Terbaik
Di mejanya masih ada satu teko teh, dan dua gelas teh kental tanpa gula kesukaannya. Ruang tamu bergaya jawa dengan gebyok dan beberapa foto keluarga. Di sekitar ruang tamu ada beberapa keranjang kacang tanah hasil panennya.
"Mari sini mas," katanya dalam bahasa Jawa.
Setelah beberapa saat berbincang, dia menceritakan tentang proses pengambilan gambar film Ziarah yang menjadikan dirinya sebagai nomine aktris terbaik.
Meski usianya lebih dari 90 tahun, namun ingatan Mbah Ponco tentang pembuatan film tahun 2015 lalu masih melekat dengan baik. Meski tak begitu detail, Mbah Ponco bisa menceritakan beberapa adegan.
Dia mengaku saat pengambilan gambar diajak ke beberapa lokasi di desanya, dan beberapa lokasi lainnya, seperti di wilayah Bayat dan Jombor, Klaten. Sampai ke Embung Bathara Sriten di Kecamatan Nglipar Gunungkidul.
"Saya diajak dua kali yang hari pertama empat hari dan yang hari kedua delapan hari. Itu masuk ke desa-desa, di Jombor, Bayat, Klaten, Sriten," ucapnya.