Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 29/07/2017, 23:25 WIB

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Siapa tak ingin memiliki tubuh sehat? Selama kurun waktu puluhan tahun orang menjalani gaya hidup modern yang efeknya dipetik kini: penyakit bermunculan menggerogoti tubuh.

Baru beberapa tahun belakangan ini, kesadaran akan gaya hidup yang “salah” itu timbul, diikuti gerakan menuju hidup sehat.

Namun, kesadaran itu tentu tidak muncul begitu saja. Kadang kala, kesadaran muncul disertai pengalaman menyakitkan. Seperti yang dialami pembawa acara dan pegiat pendidikan, Dewi Hughes (46).

Hingga tahun 2015, Hughes mengalami obesitas. Berat badannya mencapai 150 kilogram.

“Obesitas itu memicu banyak penyakit, kata dokter. Saya tidak percaya ketika itu. Saya yakin, kesehatan bisa dibeli. Sakit ya tinggal beli obat,” tuturnya.

Sampai suatu saat dia tidak bisa lagi mengandalkan pereda sakit untuk lutut, punggung, dan pinggangnya yang bekerja terlalu keras menahan berat badannya.

Sebagai seorang yang sangat aktif berkegiatan dan bertemu banyak orang, Hughes harus terbaring dan tak bisa berjalan tanpa bantuan orang lain.

Ini enggak benar, pikirnya. Di situlah muncul kesadaran untuk mengubah gaya hidupnya. Dari sebelumnya bisa makan apa saja, Hughes memilih untuk makan makanan murni atau makanan yang hanya diolah satu kali.

Perlahan-lahan, tubuhnya semakin bugar. Bonusnya, berat badannya turun drastis.

“Selama satu tahun empat bulan, berat badan saya turun dari 150 kilogram jadi 70 kilogram sekarang,” kata Hughes.

Mantan artis cilik, Tina Toon, memiliki pengalaman mirip. Tina kini dikenal sebagai model yang langsing, seksi, dan bugar. Kondisi sekarang ini tidak datang begitu saja, tetapi melalui proses yang panjang dan menyakitkan.

Tina Toon diabadikan di Hard Rock Cafe Pacific Place, Jakarta Selatan, Rabu (7/12/2016).KOMPAS.com/ANDI MUTTYA KETENG Tina Toon diabadikan di Hard Rock Cafe Pacific Place, Jakarta Selatan, Rabu (7/12/2016).
Dulu, dia pun mengalami obesitas. Tina mengungkapkan, sejak kecil dia dibiasakan makan berlebihan sampai berakibat obesitas dan sakit. Sadar akan kondisinya, dia pun mencoba program diet.

Sayangnya dia menjalani program diet berlebihan sampai nyaris tidak makan selama seminggu. Tina juga olah raga berlebihan. Dia pernah mengalami bulimia nervosa dan berkali-kali dirawat di rumah sakit.

Tak mau menderita berkepanjangan, dia pun memperbaiki pola makannya, berolah raga, dan program diet secara sehat.

Usaha banyak orang untuk hidup sehat ini pun ditangkap industri. Belakangan ini banyak muncul berbagai penawaran program diet, seperti diet mayo, diet keto, dan diet-diet lainnya yang ternyata diminati banyak orang.

Katering diet menawatkan paket-paket secara daring dengan pelanggan yang jumlahnya semakin bertambah banyak. Namun, ahli gizi mengingatkan, bahwa program diet yang paling baik adalah yang tetap seimbang dan tidak berlebihan.

Kurus hanyalah bonus. Berkah yang tak ternilai adalah tubuh sehat yang berasal dari gaya hidup sehat.

Baca laporan lengkapnya di Rubrik Gaya Hidup harian Kompas Minggu 30 Juli 2017 atau akses digital di Kompas.id. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com