Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Down For Life Juara Wacken Metal Battle Indonesia 2018

Kompas.com - 05/07/2018, 17:39 WIB
Irfan Maullana

Penulis

 
JAKARTA, KOMPAS.comDown For Life menjadi juara dalam pergelaran final Wacken Metal Battle Indonesia (WMBI) 2018. Band metal asal Solo ini mampu menyisihkan sembilan band metal Indonesia lainnya. 

Penampilan yang ikonik di atas panggung ditambah kolaborasi instrumen metal dengan sampling gamelan Jawa membuat aksi mereka di atas panggung WMBI 2018 memukau semua penggemar musik metal yang hadir dan para juri.

Tak heran, Down For Life akhirnya ditetapkan sebagai pemenang dan berhak atas tiket manggung di Wacken Open Air (W:O:A) Jerman pada 1-4 Agustus mendatang.

Dalam siaran pers yang diterima Kompas.com, Kamis (5/7/2018) sijelaskan bahwa Wacken Metal Battle Indonesia merupakan ajang kompetisi band metal Indonesia yang diinisiasi oleh DCDC Dreamworld bekerja sama dengan ATAP Promotions dan The Metal Rebel.

Baca juga: Beside Band dari Indonesia Bakal Tempur di Wacken Open Air Jerman

Setiap tahunnya ratusan band indie metal bersaing di panggung WMBI untuk dikukuhkan sebagai band metal terbaik dan layak mewakili Indonesia tampil di W:O:A Jerman. Tahun ini, tercatat ada 322 band dari 72 kota yang berebut kesempatan tampil di W:O:A Jerman melalui WMBI.

Perjuangan Down For Life yang digawangi Stephanus Adjie (vokal), Ahmad "Jojo" Ashar (bass), Rio Baskara (gitar), Isa Mahendrajati (gitar), dan M. Abdoel Latief (drum) di panggung WMBI 2018 tidaklah mudah.

Dari proses penjaringan awal yang berisi ratusan band, mereka berhasil menembus sepuluh besar bersama Monoserus (Pekanbaru), Bersimbah Darah (Bali), Karat (Malang), Angel of Death (Sukabumi), Humiliation (Bandung), Valerian (Surabaya), Dead Vertical (Jakarta), Trojan (Bali), dan Kaluman (Bandung).

"Ketika ikut WMBI dan masuk final, kami berkompetisi melawan diri kami sendiri, melawan ego kami sebagai band dan melawan rasa takut kalah dari band lainnya. Dan akhirnya kami berhasil melawan rasa takut itu dan memenangkan kompetisi," kata sang vokalis, Stephanus Adjie.

Di Final WMBI 2018, setiap band unjuk aksi di hadapan juri yang terdiri dari Dadan Ruskandar (Manajemen Burgerkill), Samack (Jurnalis Musik Senior), John Resborn (The Metal Rebel)dan Sascha Jahn (Metal-Rebel Headquarter, Jerman). 

Uwie Fitriani, perwakilan ATAP Promotions menuturkan, Down For Life terpilih menjadi jawara WMBI 2018 karena memiliki kualitas yang mumpuni, baik dari sisi musikalitas dan juga keberaniannya membawa budaya lokal ke atas panggung.

"Kalau membicarakan penampilan band, malam itu semua tampil bagus. Tapi kenapa Down For Life yang kami pilih? Karena mereka ini yang kami rasa paling siap. Mulai dari kemampuan, persiapan dan penampilan di panggung, saat tampil di final kemarin mereka juga membawa unsur budaya dalam musik juga  kompak menggunakan batik," kata Uwie menjelaskan.

"Kami percaya bahwa Down For Life, akan bisa memberikan penampilan yang baik, unik dan menyebarkan spirit positif  di kancah nasional maupun internasional," lanjutnya.

Penampilan Down For Life di Final WMBI memang cukup unik. Band yang sudah malang melintang di ranah metal ini beraksi dengan pakaian batik lusuh bermotif parang, yang seolah mengingatkan kita dengan Rob Zombie namun versi Jawa. Namun, tak hanya penampilan personilnya saja yang unik, permainan metal mereka juga tak kalah mencengangkan.

Di awal penampilannya, Down For Life sukses memadukan sayatan distorsi dan beat metal dengan instrumen-instrumen tradisional gamelan Jawa. Selanjutnya mereka sukses membakar adrenalin penonton lewat salah satu lagunya Pesta Partai Barbar.

Stephanus Adjie sang vokalis cukup cerdik mengelola emosi para penonton untuk membangun mood penampilan mereka menjadi semakin enerjik. Ditutup dengan lagu "Pasukan Babi Neraka" mereka tuntas menyuguhkan penampilan maksimalnya di Final WMBI.  

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com