Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

The Night Comes For Us Sajikan Aksi Brutal dan Berdarah-darah

Kompas.com - 23/10/2018, 14:26 WIB
Tri Susanto Setiawan,
Kistyarini

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - The Night Comes For Us, sebuah film laga yang brutal dan penuh darah ini digarap dua rumah produksi XYZ Films dan Screenplay Infinite Films.

Film ini tidak diputar di bioskop, melainkan tayang di Netflix sejak 19 Oktober 2018.

Cerita langsung dibuka dengan adegan Ito (Joe Taslim), anggota dari pasukan elite Six Seas yang melanggar perintah Triad. Aturan Six Seas tidak ada kata ampun dan gagal dalam misi.

Semua itu berubah ketika Ito bertemu seorang gadis cilik bernama Reina (Asha Kenyeri Bermudez) yang akan ia bunuh. Reina secara tak langsung memberikan Ito harapan.

Ito keluar dari organisasi itu dan mencoba mengubah nasibnya. Satu hal yang pasti, ketika seorang keluar dari organisasi tersebut, maka nyawa akan dipertaruhkan.

Ito kembali kepada teman lawanya, Shinta (Salvita Decorte), Fatih (Abimana Aryasatya), Bobby (Zack Lee), dan Wisnu (Dimas Anggara).

Pengkhianatan Ito membuat Triad murka. Anggota spesial bernama Ariana (Iko Uwais), dan para pemburu lainnya didatangkan ke Jakarta untuk memburu Ito. Nyawa Ito menjadi incaran.

Sepanjang 2 jam 1 menit, film arahan sutradara Timo Tjahjanto itu menampilkan pertarungan brutal dan berdarah-darah. Sebuah ciri khas dari Timo, seperti yang ia lakukan dalam film Headshot yang ditukanginya bersama Kimo Stamboel dalam Mo Brother.

Alur cerita film ini bisa dibilang cukup rumit. Mengadopsi alur maju-mundur untuk mengungkap bagaimana Ito menjadi jahat, berlaku untuk karakter lainnya. Selain itu, terungkap asal-usul hubungan persaudaraan Ito dengan Arian.

Sosok Ito amat kuat dalam film ini. Lewat karakternya, Joe melepaskan amarahnya dalam film ini, suatu hal yang berbeda pernah dimainkan Joe dalam film sebelumnya. Totalitas Joe Taslim dalam film ini patut dipuji.

Meski Joe sebagai Ito menjadi sosok vital dalam film ini, jangan lupakan Iko yang bermain di luar zona nyamannya.

Iko sebagai Arian bisa dibilang sebagai 'anjing' para bos Triad yang amat setia. Tugas Arian adalah menyeret Ito kembali ke dunia hitam.

Di sini, karakter Iko memiliki daya magnet yang membuat penonton semakin penasaran. Iko kali ini lebih gahar dalam bertarung dan berdialog. Selain itu kapan lagi bisa melihat Iko memerankan karakter penjahat?

Yang tak kalah menarik adalah penampilan Hannah Al Rashid dan Dian Sastrowardoyo. Hannah sukses membangun karakter mesin pembunuh bertangan dingin. Jika pernah menyaksikan Hannah dalam film Buffalo Boys, karakternya nyaris mirip, namun lebih beringas.

Dian, yang selama ini memainkan karakter protagonis nan lemah lembut dalam film, berubah total. Ia menjadi pembunuh yang haus darah.

Revaldo, juga mencuri perhatian sebagai pemilik bisnis daging potong di Jakarta tampil garang dan sadis.

Karakter misterius, The Operator (Julie Estelle), perempuan yang bersembunyi di balik helm dan senapannnya, juga membuat penonton penasaran.

Secara keseluruhan, The Night Comes For Us tidak berbasa-basi sejak awal diputar. Timo langsung mengarah kepada poin cerita.

Sepanjang film, penonton bakal disuguhi aksi beladiri tangan kosong hingga menggunakan senjata yang bermacam-macam bentuk. Sebuah bumbu yang cukup menohok dalam film-film laga berkualitas.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau