JAKARTA, KOMPAS.com- Sosok pesulap yang dikenal dengan jargon "Tolong dibantu ya", Pak Tarno, lama tidak terlihat wara-wiri di televisi.
Memiliki gaya khas rambut berponi dan topi pesulap, Pak Tarno sempat merebut hati penonton. Siapa pak Tarno, berikut rangkumannya.
Lahir 6 September 1950, di Losari, Brebes, Jawa Tengah, pria bernama asli Sutarno ini hidup dengan serba kekurangan.
Pak Tarno diasuh oleh neneknya, ayahnya meninggal dunia, dan ibunya pergi meninggalkannya saat dia berusia tiga tahun.
Saat kecil, dia sering diledek teman-temannya karena tidak memiliki orangtua.
"Emang orang susah saya dulunya, enggak punya orangtua, enggak sekolah, sebatang kara, bapak meninggal mama saya kabur," ujar Pak Tarno dikutip dari YouTube Talk Show tvONE.
Pak Tarno yang saat itu baru berusia 10 tahun mencoba mengadu nasib di Jakarta. Karena tidak memiliki biaya, dia menumpang kereta barang yang mengangkut kayu dan sapi.
"Dari Jawa sampai Jakarta, seminggu baru sampai, mana saya enggak bawa duit kan ya," ucapnya.
Pindah ke Jakarta seorang diri, Pak Tarno awalnya menjadi penjual minyak tanah keliling. Kemudian dia berjualan martabak telur.
Dari situ Pak Tarno mulai menunjukkan sedikit sulap demi menarik minat anak-anak, dan ternyata hal yang dilakukannya berhasil. Banyak anak mendatanginya untuk melihat aksi sulapnya sambil berjualan martabak telur.
Ide untuk mengikuti ajang pencarian bakat The Master Season 3 berasal dari tetangganya yang merasa kasihan dengan pak Tarno.
Mang Tarno ikut The Master, sulapnya bagus, coba ayo," kata Pak Tarno menirukan ucapan tetangganya saat itu.
Sebelum menjadi terkenal, pak Tarno dibayar Rp 100.000 hingga Rp 200.000, tapi ketika sudah terkenal, honor sekali tampilnya bisa mencapai Rp 26 juta.
"Saya juga kaget, saya ngimpi apa beneran sih, kok bisa megang duit segitu banyak," kata Pak Tarno lagi.
Karena penampilan uniknya, banyak orang menggunakan jasa penampilan Pak Tarno. Menurut pengakuannya, dari bermain sulap dia sudah bisa membeli motor, mobil, rumah dan sawah.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.