JAKARTA, KOMPAS.com - Novel dan cerpen (cerita pendek) sama-sama karya sastra.
Meski sama-sama berbentuk kumpulan tulisan, ada perbedaan di antara keduanya. Apa saja?
Berikut penjelasannya berdasarkan buku Teori Pengkajian Fiksi (Burhan Nurgiyantoro, 2018).
Perbedaan utama dari novel dan cerpen adalah panjang cerita.
Sastrawan Amerika, Edgar Allan Poe menuturkan, cerpen dapat selesai dibaca sekitar setengah sampai dua jam.
Novel tentu lebih panjang. Isinya bisa berjumlah ratusan halaman. Namun semua panjang cerita ini tidak ada aturan yang mengikat.
Plot cerpen pada umumnya tunggal, hanya terdiri atas satu urutan peristiwa yang diikuti sampai cerita berakhir.
Plot novel umumnya lebih dari satu atau dalam kata lain ada plot utama dan sub-plot. Plot utama biasanya inti persoalan yang diceritakan sepanjang cerita dan sub-plot adalah konflik-konflik tambahan yang menopang, mempertegas, melatarbelakangi, dan mengintensifkan konflik utama.
Tema cerpen biasanya juga hanya satu. Ini berkaitan dengan plotnya yang tunggal dan pelaku yang terbatas.
Novel dapat menawarkan satu atau beberapa tema utama dan sejumlah tema tambahan. Sesuai dengan plot utama dan sub-plot.
Tokoh-tokoh yang terlibat di cerpen lebih terbatas jumlah dan data jati dirinya. Termasuk tokoh utamanya.
Tokoh-tokoh dalam novel ditampilkan secara lebih lengkap biasanya. Mulai dari ciri-ciri fisik, keadaan sosial, tingkah laku, sifat dan kebiasaan, dan hubungan antartokoh. Oleh sebab itu tokoh-tokoh dalam cerita novel dapat lebih mengesankan.
Secara kuantitatif, latar cerpen tidak memerlukan detail-detail khusus tentang keadaan tempat atau sosial. Cerpen hanya memerlukan penggambaran secara garis besar atau implisit asalkan sudah bisa menggambarkan suasan yang dimaksud.
Novel dapat melukiskan keadaan latar secara rinci sehingga memberikan gambaran yang lebih luas, konkret, dan pasti. Namun cerita yang baik hanya memuat detail tertentu yang memang perlu dan fungsional.
Segala sesuatu yang diceritakan harus bersifat dan berfungsi mendukung tema utama.
Dunia imajinatif yang ditampilkan di cerpen hanya menyangkut salah satu sisi kecil pengalaman kehidupan.
Adapun dunia yang dihadirkan dalam novel skalanya lebih besar dan kompleks mencakup berbagai pengalaman kehidupan yang dipandang aktual dan tetap saling terkait.
Kepaduan novel lebih sulit didapat karena terdiri dari sejumlah bab yang isi ceritanya masing-masing berbeda.